Senin 03 Oct 2016 09:52 WIB

Muslim Diminta Kembangkan 'Islam Jerman' Berbasis Liberalisme

Muslim di Jerman
Foto: frontpagemag.com
Muslim di Jerman

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Keuangan Wolfgang Schaeble yang juga sekutu Kanselir Jerman Angela Merkel meminta Muslim Jerman untuk mengembangkan "Islam Jerman" dengan berbasis liberalisme dan toleransi.

Menurut Wolfgang, migran yang masuk-kebanyakan Muslim- merupakan tantangan bagi lingkungan saat ini. Butuh pemahaman di antara warga Jerman apa pentingnya buat mereka, dan bagaimana para penduduk bisa tinggal.

Seperti di lansir Middle East Eye hampir 1 juta migran dari Timur Tengah dan Afrika tiba di Jerman tahun lalu.

Kehadiran para migran mendapat penolakan dari kalangan kelompok sayap kanan radika seperti Partai Alternatif Jerman (AFD). Bagi mereka, Islam tak sesuai dengan konstitusi. 

Baca juga, Menteri Dalam Negeri Jerman Usulkan Larangan Burqa.

Kekerasan aktivis sayap kanan terhadap migran pun meningkat, terutama di wilayah timur.  "Tak diragukan lagi kehadiran Muslim di negara kami merupakan tantangan bagi negara kami saat ini," ujarnya seperti dilansir Middle East Eye, kemarin. 

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement