REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) menggelar musyawarah kerja nasional kedua. Mukernas kali ini sekaligus memperingati milad Parmusi ke-17.
Ketua Umum PP Parmusi, Usamah Hisyam, mengungkapkan, ada kesepatakan baru yang telah dicapai mukernas kedua Parmusi. Mukernas sepakat meneguhkan paradigma baru Parmusi yang semula gerakan politik, menjadi dakwah berbasis sosial, ekonomi dan pendidikan.
"Dimensi dakwah kita berubah orientasinya menjadi sosial, ekonomi dan pendidikan," kata Usamah kepada Republika, Ahad (2/10).
Usamah menjelaskan, perubahan orientasi dakwah itulah yang melandasi Parmusi meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, untuk menjadi pembicara. Sebab, Mendikbud diharapkan dapat memberika pembekalan penting, sebagai pijakan awal dakwah Parmusi di dunia pendidikan.
Usamah menekankan, Parmusi, akan lebih fokus memberikan dakwah di daerah-daerah terluar, terpencil dan tertinggal seluruh Indonesia. Rencana itu pun mendapat dukungan langsung dari Mendikbud yang hadir Ahad (2/10 kemarin, lantaran dakwah di dimensi itu belum maksimal dan masif.
Bahkan, lanjut Usamah, Mendikbud merespon positif dengan berjanji memberikan bantuan sebagai stimulus, karena sejalan dengan fokus pendidikan karakter. Maka itu, ia mengaku bersyukur rencana Parmusi langsung mendapat dukungan penuh, sehingga menjadi dorongan tersendiri bagi Parmusi. "Ini jadi tantangan tersendiri bagi Parmusi," ujar Usamah.