"Saya alhamdulillaah mulai membiasakan bayar pajak, jauh sebelum ada Tax Amnesty. Termasuk di lingkungan usaha. Kayak Paytren. Dirapihin pajaknya. Atas dorongan, saran, ingetan, dan bimbingan kawan-kawan yang paham," ujar Ustaz Yusuf Mansur dalam akun pribadi Instagram-nya.
Ia menambahkan, Tax Amnesty yang ia ikuti ini sekaligus untuk memahami lebih dalam jumlah kewajiban pajaknya selama ini.
"Sekalian nyemplung untuk tahu. Ga kata orang. Lagian mudah-mudahan bisa membantu untuk terang benderangnya harta. Baik di mata Allah (zakat, kehalalan, kethayyiban), juga di mata pemerintah/negara/manusia. Diniatin sebagai Ibadah dan Dakwah," ujarnya.
Baginya, pajak merupakan prinsip sederhana, anggap saja ini sedekah untuk negara dan bangsa. Sehingga hati lebih 'enteng' dan 'plong' ketika bayar pajak. "Jadi, ngebayanginnya, bayar gaji dan honor guru, nyalain lampu sampai di seluruh pedesaan, ngaspal jalan, ngebiayain operasional negara... Gini-gini kan sedekah yang 'ajiib," terang Ustaz Yusuf Mansur.
Ia pun merasa masih ada yang belum benar dan belum sempurna, baik menurut standar pemerintah, apalagi standar Allah. "Yah, minimal ikhtiar." Jika belum sempurna, minimal sudah melangkah, karena menurutnya, kesempurnaan juga adalah milik Allah. Ia hanya mencoba menjadi manusia yang baik di mata Allah, dan manfaat bagi sesama. "Khususnya buat negara yang saya cintai karena Allah."