Kamis 29 Sep 2016 16:21 WIB

Baznas Kota Malang Luncurkan Bakso Instant Halal

Rep: Christiyaningsih/ Red: Agus Yulianto
Menu bakso dan mie ayam. (Ilustrasi)
Foto: ROL/Sadly Rachman
Menu bakso dan mie ayam. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang meluncurkan bakso instant halal hasil produksi UMKM binaannya. Bakso yang diproduksi oleh CV Karya Kebonsari ini, merupakan unit usaha di bawah Baitul Mal Az-Zahra.

Sekretaris Baznas Kota Malang Sultan Hanafi mengungkapkan pihaknya menggelontorkan dana pinjaman lunak Rp 250 juta sebagai modal awal produksi. Dipilihnya bakso sebagai produk yang memperoleh suntikan dana Baznas, kata Sultan, karena usaha tersebut sudah eksis selama puluhan tahun. “Bakso juga identik dengan kuliner andalan Kota Malang,” ungkapnya saat berbincang dengan Republika, Kamis (29/9) di Malang.

Produk tersebut secara resmi diluncurkan pada Rabu (28/9) lalu. Dengan memfasilitasi produksi bakso yang tersertifikat halal dan higienis, Baznas berharap bisa menginspirasi pengusaha bakso lain. Bakso instant bermerk “Bakso Wong Duro” ini telah mengantongi sertifikat halal MUI. Dalam uji pangan, Baznas menggandeng laboratorium pangan Universitas Brawijaya.

Bakso instan ini dijual seharga Rp 20 ribu per bungkus. Setiap satu bungkus terdiri atas sepuluh butir bakso, bumbu bakso, dan saus. Bakso ini diharapkan menjadi sarana untuk memperluas pemberdayaan masyarakat. “Bakso dan saus diproduksi oleh kelompok usaha terpisah sehingga semakin memperluas kesempatan kerja,” imbuh Sultan.

CV Karya Kebonsari, kata Sultan, membawahi 25 unit usaha lain sehingga produksi bakso instan diyakini mampu menggerakkan perekonomian usaha kecil. Bakso instan ini masih dijual terbatas di dua swalayan yang juga merupakan binaan Baznas di Kota Malang. Dalam waktu dekat, rencananya bakso instan akan diproduksi dalam kemasan ekonomis agar lebih terjangkau masyarakat.

Baznas Kota Malang berupaya memberantas kemiskinan di Kota Malang melalui kredit lunak. Manajer Baznas Kota Malang Sulaiman menjelaskan, penyaluran dana difasilitasi baitul maal yang tersebar di sepuluh kecamatan. Kredit ini menerapkan bunga nol persen dan membebaskan masyarakat dari jeratan rentenir. Bagi pedagang kecil praktik seperti ini dianggap membantu karena tak perlu proses administrasi dan jaminan yang berbelit.

Pimpinan CV Karya Kebonsari, Fauzi, mengatakan, pada produksi pertama ia mengolah 60 kilogram daging sapi. Daging sebanyak itu menghasilkan 500 bungkus bakso instan. 

Pria berdarah Madura ini meyakinkan bakso buatannya bebas bahan pengawet. “Bakso instan tahan empat bulan di dalam lemari pendingin,” jelasnya. Bakso-bakso produksinya dijamin menggunakan bahan baku daging halal dan terjamin kualitasnya.

Kuliner halal menjadi salah satu perhatian pemerintah Kota Malang. Saat ini, Kota Malang tengah berbenah mempersiapkan akreditasi kota wisata halal. Wakil Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan pembenahan menyasar industri yang berkaitan dengan pariwisata. Salah satunya industri kuliner. Sejauh ini sudah ada enam rumah makan di Kota Malang yang bersertifikat halal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement