Selasa 23 Feb 2016 00:49 WIB

Baznas Kota Malang Bentuk Kader Kesehatan Warga Miskin

Baznas
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Baznas

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang membentuk kader kesehatan yang akan menangani kesehatan warga miskin di daerah itu, khususnya para lanjut usia (lansia) maupun warga yang hidup sendiri atau sebatang kara.

"Banyak sekali cerita dari para kader dan anggota kami bahwa banyak orang yang sudah tua (lansia) meninggal dalam kondisi sengsara karena mereka hidup sebatang kara dengan kondisi perekonomian kurang mampu. Kondisi itulah yang memunculkan gagasan untuk membentuk kader kesehatan," kata Sekretaris Baznas Kota Malang Sulton Hanfi di Malang, Jawa Timur, belum lama ini.

Pada tahap awal, katanya, kader kesehatan Baznas tersebut dibentuk di sembilan kelurahan yang menjadi binaan, yakni Jodipan, Arjowinangun, Buring, Cemorokandang, Merjosari, Kasin, Kebonsari, Kedungasri, dan Pandanwangi. Dari tiap kelurahan dipilih lima kader. Mereka dilatih tentang penyuluhan dan penanganan penyakit ringan.

Menurut dia, para kader kesehatan tersebut, nantinya harus mendampingi para anggota baitul mal di kelurahan mereka masing-masing. Satu orang ditugasi mendampingi 15 anggota lain. "Memang belum menyeluruh, ini baru langkah awal," ujarnya.

Selain membentuk kader kesehatan bagi warga lansia dan kurang mampu, Baznas juga menyediakan dana sebesar Rp750 juta yang berasal dari anggaran konsumtif untuk mendaftarkan para anggota yang butuh penanganan kesehatan intensif ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Anggota yang akan didaftarkan, lanjutnya, akan dipilah oleh para kader dan layanan itu diutamakan untuk para anggota baitul mal yang hidup sendiri alias sebatang kara. "Para lansia yang hidup sebatang kara ini banyak yang meninggal dalam keadaan susah," ucapnya.

Sementara itu, Konsultan Kesehatan Baznas dr Erna Susanti mengatakan bantuan BPJS Kesehatan akan diberikan selama setahun bagi anggota yang memerlukannya. Namun, bantuan diberikan apabila penanganan kesehatan tingkat bawah atau dasar tidak memungkinkan.

"Apabila penanganan awal pada anggota yang didampingi sudah tidak bisa diatasi, baru kita akan siapkan bantuan pendaftaran ke BPJS Kesehatan untuk mendapatkan perawatan secara kontinyu," tuturnya.

Anggota baitul mal yang menjadi binaan Baznas Kota Malang saat ini mencapai 8.500 orang, namun sekitar 50 persennya menderita gangguan kesehatan, terutama kaum lansia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement