REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penutupan PON yang akan digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Kamis (29/9) malam nanti, salah satunya akan diisi dengan doa bersama.
Menurut produser pelaksana untuk pembukaan dan penutupan PON, Satrya Yanuar, panitia ingin di penutupan PON nanti ada sambung rasa, merasakan apa yang dirasakan korban bencana di Garut dan Sumedang.
"Jadi, kami ingin mengirimkan doa untuk semua korban dengan berdoa bersama 27 ribu orang yang hadir di stadion," ujar Satrya dalam konprensi pers yang diselenggarakan di Media Center Utama (MCU) PON XIX, Trans Luxury Hotel, Selasa malam (27/9).
Menurut Satrya, dengan berdoa bersama mengirimkan doa kepada saudara-saudara kita di sumedang dan Garut, Ia berharap spirit doa tersebut akan meringankan mereka. dan kembali menyambungkan harmoni indonesia lebih indah lagi
Selain itu, kata dia, dalam penutupan PON nanti Ia akan melakukan prosesi serah terima pataka. Yng menarik, dalam prosesi tersebut kita akan melihat kolaborasi karya maestro jaipong Gugum Gumbira bersama putrinya mira tedjaningrum yang sengaja membuat sebuah nomor baru yang dinamakan gagak koncar.
"Ini pertama diperlihatkan di upacara serah terima, dan gagak koncar ini akan di”sanggap” (ditangkap) oleh tarian cendrawasih dari Papua," katanya.
Tarian ini, kata dia, merepresentasikan penyerahan dari tuan rumah PON ke tuan rumah berikutnya di Papua. Lalu, pagelaran akan ditutup oleh pagelaran bersama Doel Sumbang dan Kikan kotak yang akan menyanyikan lagu bendera.
"Kami pun tidak ingin direpresentasikan bahwa upacara puncak penutupan ini adalah upacara hura-hura, tapi ini selebrasi ucap syukur kita, berterima kasih, telah selesai PON," katanya.