Kamis 22 Sep 2016 15:30 WIB

Warga Chiapas Keturunan Indian Pilih Islam

Etnis Indian Totzil di Mexico. 83 persen Meksiko adalah Katholik, namun di negara bagian Chiapas, Katholik adalah minoritas dan Muslim juga banyak ditemukan di sana, salah satunya dari etnis Tzotzil Maya
Foto: Simpy Latin Amerika
Etnis Indian Totzil di Mexico. 83 persen Meksiko adalah Katholik, namun di negara bagian Chiapas, Katholik adalah minoritas dan Muslim juga banyak ditemukan di sana, salah satunya dari etnis Tzotzil Maya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketika perdamaian tiba di Chiapas, para mubaligh asal Spanyol datang dan memperkenalkan ajaran Islam kepada para komandan Zapatista. Sayang, langkah ini kurang berhasil sehingga strateginya diubah. Mereka berdakwah dengan menyasar pemimpin lokal karismatik. Melalui para pemimpin lokal ini, Islam berkembang pesat.

(Baca: Islam Bergeliat di Chiapas Meksiko)

Para mualaf itu kebanyakan menganut Islam Suni, khususnya paham Murabitun yang didirikan oleh Ian Dallas, seorang Skotlandia yang beralih ke Islam. Pengikut paham Murabitun melaksanakan ajaran Islam yang melarang mengambil bunga dari aktivitas peminjaman uang dan melakukan dakwah sesuai perintah Alquran.

Dua dekade kemudian, masjid lokal berkapasitas 500 orang berdiri. Hebatnya, banyak perubahan yang dialami warga Chiapas. Mereka tidak lagi mengonsumsi alkohol dan mengonsumi babi. Kekerasan dalam rumah tangga juga berkurang.

Demikian juga kehidupan beragama dan pendidikan. Sebuah sekolah Alquran sudah dibuka. Di sana, para siswa belajar bahasa Arab dan shalat lima waktu, bertempat di ruang belakang gedung itu. Di sisi lain, jumlah penganut Muslim terus bertambah, dan ini, antara lain, dipicu oleh syiar Islam yang dilakukan dari sesama anggota keluarga.

Mereka juga mulai mengatur perjalanan haji yang telah banyak diikuti oleh warga Muslim pribumi. Islam pun tumbuh dengan perlahan, tapi meyakinkan. "Dalam Islam, para keturunan suku Indian ini menemukan nilai-nilai asli mereka," kata Esteban Lopez, sekretaris jenderal komunitas Muslim Spanyol.

Mustafa Checheb dan keluarganya adalah Muslim pertama di Chiapas. Mustafa, seorang ayah enam anak dan penggila sepak bola, mengungkap banyak yang bertanya kepadanya soal menjadi Muslim. "Banyak yang bertanya demikian, tapi pertanyaan yang benar adalah bagaimana Anda bisa menjalani hidup tanpa mencari, tanpa percaya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement