Kamis 22 Sep 2016 10:03 WIB

Eropa Perlu Informasi Seimbang Soal Islam

Rep: Amri Amrullah/ Red: Damanhuri Zuhri
Muslim Eropa di Inggris
Foto: euobserver.com
Muslim Eropa di Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka Safari Dakwah Islam Wasathiyah 2016 ke beberapa negara Eropa, Ketua Komisi Dakwah Dan Pengembangan Masyatakat MUI Pusat, KH M Cholil Nafis mengungkapkan pentingnya Eropa mendapatkan dakwah Islam yang moderat.

Menurutnya Ulama Indonesia harusnya ikut menyuarakan dakwah Islam yang moderat di benua biru ini. Menurutnya Islam turun di kota Mekkah dan sempurna dakwah Islam di Madinah dengan contoh berdirinya negara Islam pertama yang dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW.

"Dengan konstitusi Shahifah Madinah, lalu Islam menyebar ke seluruh penjuru dunia, sampai menembus Spanyol dan beberapa negara di Eropa," ungkap kiai Cholil Nafis kepada Republika.co.id, Kamis (22/9). 

Karena itu, menurut mantan Wakil Ketua Bathsul Masail PBNU ini, Eropa perlu diberi informasi yang seimbang tentang Islam. "'Ini penting agar tidak salam paham tentang ajaran Islam, dan selanjutnya tidak menjadi paham yang salah. Inilah pesan pentingnya pemahaman Islam yang moderat (Islam Wasathiyah) kepada masyarakat Eropa," jelas kiai Cholil Nafis. 

Menurutnya Islam Wasathiyah di Indonesia telah diterjemahkan menjadi Islam di Nusantara dan Islam Berkemajuan. Intinya, Islam menyebarkan pemahaman yang pro perdamaian yang berpegang teguh pada prinsip keimanan dan dialog antara umat beriman.  "Pluralitas keyakinan sesuatu yang niscaya, memeluk Islam adalah Hidayah dan berdakwah kepada yang lain tentunya dengan Hikmah dan dialog yang ramah," jelasnya.

Majelis Ulama Indonesia telah memutuskan pada Musyawarah Nasional di Surabaya tahun 2015 tentang karakter Islam Wasathiyah, ialah Islam moderat yang dapat menjadi garis tengah (syuhada’ ‘alannas) dari semua pemahaman yang ekstrim, baik ekstrim kanan atau kiri.

Sebagai ketua Komisi dakwah MUI Pusat, ia diberi tugas untuk menyampaikan Islam Wasathiyah di beberapa negara di Eropa, seperti Belanda, Jerman, Austria dan Prancis.

Ini dilakukan guna memberi informasi yang komprehensi dan utuh tentang Islam Wasathiyah yang dianut oleh mayoritas umat Islam di Indonesia. Safara dakwah Eropa ini dimulai dari 16 September di Belanda, dan rencananya akan berakhir di Austria sampai 29 September mendatang.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement