REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ulama dan para pendakwah diminta terus berperan aktif mengedukasi masyarakat tentang bahaya kekerasan seksual yang mengancam anak-anak.
Menurut pakar psikologi Lembaga Satu Konseling Jakarta, Nana Mazna, berbagai bentuk kekerasan seperti fisik, seksusal, bahkan mental terjadi bukan hanya di luar rumah, tetapi juga menyasar anak-anak di lingkungan keluarga sekalipun.
“Ini adalah kejahatan yang harus segera dihentikan,” katanya dalam Fokus Grup Diskusi yang digelar Lembaga Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (LDII) di Jakarta, Rabu (21/9).
Nana merasa prihatin dengan kondisi bangsa saat ini, terutama banyaknya kasus kekerasan terhadap anak. Dia bahkan menyebut kasus pelecehan terhadap anak sudah pada taraf mengkhawatirkan.
Menurut Ketua DPP LDII, Azhar Budiman, degradasi generasi muda saat ini tak hanya dirusak dengan perang fisik, tetapi juga serangan-serangan mental melalui pornografi, gim, gadget, dan berbagai fitur memanjakan lain yang bertebaran di dunia maya.
“Tak ada jalan lain, mempersiapkan generasi emas perlu kerjasama berbagai pihak,” katanya.
FGD yang merupakan rangkaian kegiatan jelang Munas 8-10 November, merupakan bentuk keprihatinan organisasi ini dan menjadi salah satu bahasan penting dalam perhelatan akbar itu.
Hadir dalam FGD yang bertema Perlindungan Anak Dalam Perspektif Sosial Hukum dan Psikologi ini, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Asrorun Ni'am Sholeh, Komnas HAM Dhanang Sasongko, anggota Komisi VIII DPR RI Endang Maria Hastuti, dan Staf Khusus Kemensos Mas’ud Said.