Senin 19 Sep 2016 08:55 WIB

Tips untuk Turis Muslim di Jepang: Jangan Salah Pilih Makanan

Rep: Rizky Surya/ Red: Damanhuri Zuhri
Makanan halal
Foto: ist
Makanan halal

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jumlah turis Muslim mengalami peningkatan di Jepang dalam beberapa tahun ini meski mempunyai jumlah penduduk Muslim yang amat sedikit.

Agar wisata di Jepang tak menyulitkan ibadah sebagai Muslim dan sekaligus mudah menemukan makanan halal, simaklah tips bagi turis Muslim seperti dirangkum dari situs japan-guide.com baru-baru ini.

Mayoritas makanan Jepang mengandung bahan masakan yang tak diizinkan dalam Islam. Makanan populer seperti sushi biasanya mengandung anggur beras atau disebut mirin.

Ramen dan makanan berat lainnya biasanya mengandung daging tidak halal. Adapun berbagai makanan berkuah biasanya mengandung sake, mirin atau lemak babi.

Bahkan makanan seperti sup, roti, camilan atau kue masih berpeluang mengandung alkhohol, gelatin atau lemak babi. Sehingga sangat sulit menikmati makanan Jepang tanpa khawatir soal bahan makanannya. Guna mengatasi masalah ini, diharapkan turis Muslim mampu kritis bertanya pada staf restoran agar tak salah pilih makan.

Guna memfasilitas Muslim, tempat ibadah di ruang publik seperti bandara atau hotel telah diberi petunjuk arah kiblat. Sedangkan Masjid bisa ditemukan di kota-kota besar. Selain itu, turis bisa menggunakan aplikasi ponsel atau kompas untuk menemukan arah kiblat. Namun turis harus memastikan akses internet bisa diperoleh. Turis juga diharapkan membawa perlengkapan shalatnya sendiri.

Sementara itu, dengan melesatnya turis Muslim, terdapat peningkatan perusahaan jasa travel untuk menemani Muslim menjelajahi Jepang. Tur seperti itu bisa memfasilitasi Muslim soal makanan halal dan akses ke lokasi ibadah. Namun guna menikmati itu, turis perlu memesannya terlebih dulu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement