Sabtu 17 Sep 2016 19:40 WIB

Mataram Dukung Gerakan Wakaf Alquran Braille

Alquran Braille
Foto: Republika/Wihdan
Alquran Braille

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mendukung Gerakan Nasional Wakaf Al Quran Braille digital yang diinisiasi oleh pria bernama Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau lebih dikenal dengan Syekh Ali Jaber Al Madani.

"Atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Mataram, saya mendukung Gerakan Wakaf Alquran Braille digital yang merupakan bantuan bagi saudara-saudara kita yang tuna netra agar dapat mendalami Alquran," kata Wali Kota H Ahyar Abduh di Mataram, Jumat Kemarin.

Pernyataan itu disampaikan langsung wali kota saat menerima kunjungan silaturahmi Syekh Ali Jaber yang datang mengunjungi Kota Mataram bersama tim dari Yayasan Quran Braille Digital. Kunjungan pendakwah asal Madinah yang telah resmi menyandang status WNI ini diterima di Pendopo Wali Kota Mataram.

Wali kota mengatakan, dukungannya atas program tersebut karena potensi di Lombok yang dapat dikembangkan untuk kegiatan-kegiatan yang bernuansa Islami. "Apalagi Lombok juga telah mendapat pengakuan dunia sebagai tempat wisata halal," sebutnya.

Hal tersebut dibuktikan dengan suksesnya gelaran MTQ Nasional beberapa waktu lalu yang bukan saja sukses secara penyelenggaraan. "Akan tetapi, kita juga sukses pencitraan, ekonomi , termasuk sukses pula dalam meraih dukungan masyarakat," kata wali kota.

Sementara Syekh Ali dihadapan wali kota menyampaikan, program yang digagasnya telah mendapat dukungan dari kepala-kepala daerah di semua wilayah yang dikunjunginya di seluruh Indonesia, bahkan oleh Presiden RI Joko Widodo beserta kementerian-kemeterian terkait diantaranya Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Ia mengatakan, dari target 10 ribu Alquran braille, sampai saat ini Yayasan Quran Braille Internasional yang dipimpinnya telah berhasil mewakafkan sejumlah empat ribu Al Quran braille bagi para penyandang tuna netra di seluruh Indonesia.

"Bahkan di Surabaya, kegiatan wakaf Alquran braille ini mendapat rekor MURI dengan melibatkan penyandang tuna netra terbanyak sampai dengan 1.500 orang," katanya.

Di Kota Mataram, dirinya berencana menggelar kembali Gerakan Wakaf Alquran braille secara lebih besar lagi, sekaligus akan memulai untuk menggelar program sejuta penghafal Alquran yang akan membina anak-anak calon hafiz Indonesia.

Kegiatan tersebut dikatakan Syekh Ali, dimaksudkan untuk mempromosikan Pulau Lombok dan Kota Mataram pada khususnya, karena akan mengundang pula para imam besar dunia untuk hadir. Bahkan ada permintaan untuk mendatangkan penyanyi Maher Zain ke Lombok serta menjadikan Lombok sebagai pusat kegiatan tuna netra dalam mendalami Alquran.

"Mudah-mudahan melalui upaya ini bisa menjadi kebanggaan bersama," kata Syekh Ali.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement