Oleh: Mahmud Yunus
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam ilmu agama (Islam) untuk (kemudian) memberikan peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali sehingga mereka dapat menjaga dirinya." (QS at-Taubah [9]: 122).
Berkaitan dengan ayat ini Rasulullah SAW bersabda, "(Terhadap) Orang yang dikehendaki Allah untuk mendapatkan kebaikan, Dia akan menganugerahkan kepadanya kedalaman ilmu dalam agama (Islam)." (HR Bukhari dan Muslim).
Orang Islam yang sudah memiliki ilmu dalam agama (Islam) memiliki tugas untuk membagi-bagikannya secara lisan atau tulisan. Dalam hubungan ini terdapat sejumlah ayat yang mendorong umat Islam yang sudah memiliki ilmu dalam agama (Islam) untuk membagi-bagikannya secara lisan atau tulisan kepada orang lain di antaranya termaktub dalam surah at-Taubah [9]: 122.
Sebuah hadis Rasulullah SAW menyebutkan, "Apabila manusia meninggal dunia maka semua amalnya akan terputus kecuali tiga hal, sedekah jariah atau ilmu yang manfaat atau anak saleh yang (selalu) mendoakannya." (HR Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud, Nasa'i, dan Ahmad).
Dalam hadis lain Rasulullah SAW bersabda, "Sedekah yang paling utama adalah bila ada seorang Muslim mempelajari ilmu, kemudian dia mengajarkannya kepada saudara Muslim lainnya." (HR Ibnu Majah).
Namun, orang yang memerintahkan berbuat makruf dan melarang berbuat mungkar kepada orang lain semestinya dia sudah mempraktikkannya sendiri. Lantaran bila tidak, azabnya sangat keras. Allah SWT berfirman, "Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kalian mengatakan apa-apa yang tidak kalian kerjakan." (QS Ash-Shaff [61]: 3).
Rasulullah SAW bersabda, "Pada hari kiamat, dua kaki seorang hamba tidak akan bisa melangkah, sebelum ditanya: 'Digunakan untuk apa ilmunya?'" (HR Tirmidzi). Usamah bin Zaid RA mengatakan, saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Pada hari kiamat ada seseorang yang didatangkan. Lalu, dia dimasukkan ke dalam neraka dalam keadaan ususnya terburai. Kemudian di dalam neraka dia berputar-putar seperti berputar-putarnya keledai yang diikat dengan alat penumbuk gandum."
"Penghuni neraka berkerumun lalu bertanya kepada orang tersebut, 'Kamu kenapa, wahai Fulan? Bukankah kamu ini yang menyuruh kami berbuat makruf dan melarang kami berbuat mungkar?' Orang tersebut berkata: 'Betul, saya (pernah) menyuruh kalian berbuat makruf tetapi saya sendiri tidak pernah melakukannya. Saya (pernah) melarang kalian berbuat mungkar tetapi saya sendiri pernah melakukannya'." (HR Bukhari dan Muslim).
Rasulullah SAW juga bersabda, "Pada malam hari sewaktu saya diisrakan, saya melihat ada sekelompok orang yang bibirnya dipotong dengan gunting yang terbuat dari api. Saya bertanya kepada Jibril: 'Siapa mereka?' Jibril menjawab: 'Mereka adalah umatmu yang menjadi khatib sedang mereka mengatakan apa yang tidak mereka kerjakan'." (HR Ahmad).