Menurut Prof Abdurrahman al-Barr, poin pertama yang mutlak harus ditekankan oleh mereka yang hendak berkurban ialah meluruskan niat. Akibat inkonsistensi niat, pahala berkurban terancam sia-sia.
Motif utama pekurban seyogianya bukan perkara duniawi seperti menarik pujian atau simpati. Melainkan, sudah semestinya kurban yang ditunaikan murni ditujukan untuk-Nya.
Ini karena hakikat dan esensi berkurban ialah tercapainya ketakwaan dalam diri seseorang.
“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (QS. al-Hajj [22] : 37).
Advertisement