Senin 12 Sep 2016 12:00 WIB

PBNU: Berkurban Ciptakan Kesejahteraan dan Rasa Aman

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj saat memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Semarang (Unnes) di Semarang, Jateng, Sabtu (16/4).
Foto: Antara/R. Rekotomo
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj saat memberikan kuliah umum di Universitas Negeri Semarang (Unnes) di Semarang, Jateng, Sabtu (16/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan jika kurban dimaknai, maka berkurban menciptakan kesejahteraan dan rasa aman.

Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj mengatakan, kurban punya manfaat besar. Berkurban bermakna pula pengorbanan. Jika tidak mampu, mengurbankan sebagian harta, maka korbankan sebagian kepentingan, tenaga, pikiran, dan lainya. Kalau itu dipersembahkan karena Allah SWT, namanya ibadah. Kalau dipersembahkan atas nama bangsa negara, namanya perjuangan.

''Ini integritas. Kalau semua umat Islam punya ketulusan berkurban harta, tenaga, pikiran, insyaAllah Indonesia akan sejahtera dan aman, '' kata Kiai Said di halaman Gedung PBNU, Senin (9/12).

Kurban, lanjut Kiai Said, juga bermakna solidaritas. Penting bagi setiap elemen bangsa mengesampingkan kepentingan pribadi, partai, suku dan mendahulukan kepentingan bangsa. Apalagi, kondisi saat ini Indonesia masih jauh lebih baik dari Timur Tengah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement