Jumat 09 Sep 2016 15:39 WIB

Ciri Khas Mamluk di Masjid Palm Jumeirah

Rep: M Akbar/ Red: Agung Sasongko
Masjid Palm Jumeirah, Dubai, UAE.
Foto: Wondrouspics.com
Masjid Palm Jumeirah, Dubai, UAE.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dubai tak hanya menyelipkan status sebagai kota kosmopolitan dan juga kota supersibuk dalam urusan duniawi. Kota yang berada di Uni Emirat Arab ini juga memiliki sebuah tempat ibadah yang memikat. Masjid Palm Jumeirah namanya.

Untuk menyelaraskan dengan kemajuan kota, maka masjid ini juga dihadirkan dalam tampilan kontemporer. Masjid ini hadir dengan konsep sederhana, namun tetap menyisipkan sebuah keanggunan yang sejalan dengan masa kini. 

''Saya berpendapat masjid ini jangan sampai didesain terlalu berlebihan. Elemen-elemennya harus pula disajikan secara abstrak untuk memberikan suasana spiritual yang kuat bagi mereka yang beribadah,'' kata Farouk Yaghmour, sang perancang masjid, seperti dilansir dari laman Thenational.

Walau mengesankan bangunan bergaya kontemporer, masjid ini masih tetap menunjukkan  pengaruh yang begitu kuat dari gaya arsitektur Mamluk. Gaya arsitektur Mamluk ini berasal dari Dinasti Mamluk. Yakni, sebuah dinasti Muslim yang pernah berkuasa di Mesir dan Suriah pada abad ke-13 hingga ke-16 Masehi.

Ciri khas Mamluk itu begitu kental terlihat dari bentuk menara. Menara masjid ini tampak menyatu dengan bangunan utama masjid, sekaligus juga memberikan keanggunan rupa pada tampilan fasad. Seperti halnya bentuk menara Mamluk, Masjid Palm Jumeirah ini memiliki tiga bagian dengan bentuk ruang yang berbeda.

Bagian dasar menara masjid ini memiliki bentuk persegi. Di bagian kedua tersaji bentuk oktagonal atau persegi delapan. Lalu, di bagian ketiga berubah menjadi bentuk bulat. Sedangkan, di bagian teratas membentuk balkon yang ditopang oleh tiang-tiang kecil atau kerap disebut sebagai collonade.

Adopsi gaya Mamluk ini diperkuat juga oleh tampilan kubah. Masjid ini memiliki dua kubah dengan tinggi 49 meter. Ciri Mamluk itu terlihat dari bentuk kubah yang menyerupai drum atau berbentuk silinder. Selain itu juga pada bagian luar kubah ini diberikan motif ukiran.

Tampilan lainnya yang juga memiliki pengaruh Mamluk terdapat pada bentuk pola di bagian dinding. Bentuk pola tersebut seperti hadirnya tumpukan kotak persegi panjang yang dibiarkan tampak. Namun, di Masjid Palm Jumeirah, Farouk tidak memberikan permainan pola warna. Di bagian ini, Farouk hanya memilih warna cokelat saja.

Pada tampilan luar masjid ini, Farouk juga menghadirkan sarat ornamen seni. Di antaranya, hadirnya gigi-gigi sebagai penghias pada bagian pilar penyangganya. Ornamen hias itu juga ditempatkan selaras dengan hadirnya kaligrafi yang menyelip di beberapa sudut bagian luar bangunan masjid.

Namun, Farouk tak seluruhnya menuangkan gaya Mamluk di masjid ini. Ia juga tetap memberikan pengayaan ide seperti hadirnya gaya Moor yang pernah tumbuh di daratan Spanyol. Bentuk itu ia tampilkan dengan permainan pola lengkungan pada bagian penghubung antartiang penyangga masjid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement