Rabu 07 Sep 2016 20:36 WIB

MUI Gelar Diskusi Bahas Perkembangan Dunia Islam

Rep: Wahyusuryana/ Red: Ilham
Perang Irak/Ilustrasi
Perang Irak/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar kajian terkini soal perkembangan dunia Islam. Kali ini, diskusi mengangkat tema Perkembangan Dunia Islam Pascarevolusi Arab.

Koordinator Front Amal Islami Lebanon, Syekh Zubair Usmani Al Juaid, yang menjadi pembicara inti mengungkapkan masalah utama di dunia Islam saat ini berasal dari invasi AS ke Iraq. Maka itu, banyak faksi-faksi Islam yang sampai hari ini masih melakukan penolakan atas keberadaan AS di Timur Tengah.

"Persoalan dunia Islam saat ini jelas berawal dari invasi AS ke Iraq," kata Syekh Zubair, Rabu (7/9).

Ia menerangkan, setelah invasi itu banyak pergolakan yang terjadi di dunia Islam, terutama di Timur Tengah atau yang dikenal dengan revolusi Arab. Revolusi yang terjadi ternyata banyak memunculkan fitnah satu sama lain dan menimpa Islam global, sehingga melupakan kondisi Muslim yang terjajah seperti Palestina.

Kondisi itu, lanjut Syekh Zubair, tanpa disadari dimanfaatkan Israel untuk melakukan proses Yahudisasi secara masif di dunia, terutama dengan terus menghantam Palestina. Ia mengingatkan, Israel sendiri pernah menduduki Lebanon pada 1982 dengan menargetkan tokoh-tokoh Islam, yang hasilnya bisa dilihat sekarang seperti banyak faksi-faksi.

Sementara, Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI, Cholil Nafis mengatakan, banyak pelajaran yang bisa dipetik dari cara orang-orang Lebanon menjalani kehidupan. Ia menilai, salah satu pelajaran penting tentu saja tentang kemajemukan, yang bermuara kepada terjaganya persatuan dan kesatuan di Lebanon.

"Lebanon menjaga kemajemukan dengan membagi kekuasaan kepada semua kelompok-kelompok yang ada," ujar Cholil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement