Jumat 26 Aug 2016 11:15 WIB

Masjid Perkotaan Diminta Bantu Masjid di Daerah Terpencil

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Achmad Syalaby
Masjid Baitul Ihsan di lingkungan Bank Indonesia
Foto: 2dheart.wordpress.com
Masjid Baitul Ihsan di lingkungan Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masih banyak masjid di pelosok dengan kondisi  memprihatinkan. Dewan Masjid Indonesia (DMI) melansir masjid dengan kondisi tersebut terutama berada di daerah terpencil dan daerah minoritas Muslim. 

Dalam kunjungannya ke desa terpencil dan daerah minoritas Muslim, Sekretaris Bidang Dakwah Pimpiman Pusat (PP) DMI Ahmad Yani mengungkapkan kerap menjumpai kondisi masjid yang kurang memadai dalam banyak hal. "Mulai  fisik bangunan yang belum selesai dibangun, kurang terawat hingga sumber daya manusia yang kurang memadai," kata Ahmad Yani kepada Republika.co.id, Jumat (26/8).

Menurut Ahmad Yani, kondisi ini sangat berbanding terbalik dengan masjid yang berada di wilayah perkotaan. Di kota-kota besar, dana masjid begitu banyak. Setiap Jumat diumumkan saldo masjid yang berjumlah ratusan juta, bahkan ada ketua masjid yang menceritakan saldo masjid hingga 12 Rp miliar.  

Untuk itu, PP DMI menyerukan kepada Pengurus Masjid untuk menunjukkan solidaritas kepada sesama masjid. Solidaritas ini bisa dilakukan dalam bentuk membantu penyelesaian pembangunan masjid, khususnya pada masjid dengan jamaah yang kurang mampu. Sesama masjid juga bisa membantu memenuhi perlengkapan yang dibutuhkan seperti alat kebersihan yang lebih baik, sound system, karpet dan sajadah, dan lain-lain. 

Di samping itu, bantuan berupa pembiayaan kegiatan pengkaderan dan peningkatan sumber daya manusia seperti pelatihan manajemen masjid, khatib dan imam, pengurusan jenazah, guru ngaji, petugas kebersihan, pengelolaan perpustakaan, juga sangat diperlukan oleh masjid-masjid di pelosok dan daerah minoritas Muslim. 

Dalam hal meningkatkan kualitas SDM masyarakat sekitar, sesama masjid juga bisa membantu mengadakan perpustakaan berupa buku yang seharusnya ada pada perpustakaan masjid seperti buku tafsir, hadis, fiqih, sejarah islam, akhlak.Ahmad Yani berpendapat jika dana masjid tersalurkan hingga ke berbagai daerah, apalagi di daerah terpencil dan minoritas muslim, niscaya jamaah masjid senang dan bersemangat untuk berinfak lagi dalam jumlah yang lebih banyak."DMI siap menyalurkan dan memanfaatkan sesuai dengan keinginan pengurus dan jamaah masjid," kata Yani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement