Senin 22 Aug 2016 19:29 WIB

Butuh 10 Tahun Muslim Nantes Miliki Masjid

Masjid Assalam, Nantes, Prancis.
Foto: Recettes.al-manakh.com/c
Masjid Assalam, Nantes, Prancis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak ada yang bisa menyangsikan keberagaman agama di tanah Prancis. Di negeri ini, eksistensi Islam juga dapat terlihat dalam sisi berbeda. Walau hanya memiliki delapan persen atau sekitar lima juta penduduk yang menganut agama Islam, Prancis memiliki masjid-masjid yang menawan. Satu di antaranya adalah Masjid Assalam. Masjid ini berada di sebelah barat Prancis, tepatnya berada di Nantes.

Masjid ini diresmikan pada November 2012. Namun, bangunan yang berdiri di atas hamparan tanah seluas 3.000 meter persegi itu tak hanya masjid. Berdiri secara berdampingan adalah The Abdullah Al-Darwish Cultural Center. Nama Abdullah al-Darwis ini merujuk pada sosok Bader Abdullah al-Darwish. Ia adalah pebisnis tajir asal Qatar yang telah mengucurkan dananya untuk membantu pembangunan masjid ini.

Perancang dari masjid ini adalah Elias al-Aaedi, seorang arsitek kenamaan berdarah Arab. Ia merancang Masjid Assalam ini dalam bentuk arsitektur bergaya kontemporer. Inspirasinya diracik antara Masjid Biru di Turki dan gaya berbentuk kotak ala bangunan minimalis.

Hasilnya, terwujudlah sebuah bangunan masjid yang tak terlalu umum. Masjid ini memang memiliki sebuah kubah. Bentuk kubahnya mengadopsi pada bentuk Masjid Biru, berbentuk setengah lingkaran. Namun, kubah masjid ini tidak menjadi fokus utama pada tampilan eksterior. Kubah masjid ini terlihat seperti tenggelam di tengah bangunan berbentuk kotak.

Pembangunan Masjid Assalam membutuhkan waktu sekitar 10 tahun. Untuk merampungkan pembangunan masjid ini, Bader Abdullah al-Darwish kabarnya telah mengucurkan dana hingga 10 juta dolar AS. Ia sendiri seorang pengusaha asal Qatar. Selain dana tersebut, ada juga dana hasil infak umat Islam yang mencapai lima juta euro.

Dengan besarnya kucuran dana dari pengusaha Qatar tersebut, tak salah juga kiranya jika di samping masjid ini dibangun sebuah pusat informasi mengenai dunia Islam. Bangunan tersebut diberinya nama The Abdullah Al-Darwish Cultural Center. Tempat ini menyediakan ruang perpustakaan, konferensi, kelas, hingga galeri.

Abdelkhalek Chadli, presiden Masyarakat Islam Perancis barat (AIOF), menjelaskan, Masjid Assalam ini hadir sebagai jawaban terhadap minimnya sarana tempat ibadah di Kota Nantes. Sebelumnya, kata dia, umat Islam hanya memiliki Masjid El Forqune yang memiliki daya tampung sangat terbatas. 

“Selama delapan tahun, begitu besar. Masjid El Forqane selama ini tak mampu menampung banyak jamaah. Orang-orang terpaksa beribadah ke luar, tentunya ini sangat menyulitkan ketika memasuki musim dingin,” kata Abdelkhalek saat peresmian masjid ini pada 17 November 2012.

Sumber: Pusat Data Republika

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement