Bada Maghrib saya berpikir ulang. Cuma karena jongkok, otak saya gagal temui jawaban. Tiba-tiba lampu padam. Sambil memaki-mako PLN, saya cari-cari korek dan lilin. Eh ternyata yang terpegang berkat reuni. Saya bersorak. Ini dia, pucuk dicinta ulam tiba. Dalam kesulitan memang ada kemudahan.
Hoax? Peduli amat aaah.
Perut memang bisa alihkan perhatian. Gurame goreng lupakan korek dan lilin. Dalam gulita, tangan dan mulut ini tak canggung. Kecap lidah tandai saya tak pernah salah suap. Maklum sudah jadi pasangan sepanjang usia hidup.
PLN itu soal pemerintah. Masa depan gulita, itu soal rakyat. So sorry. Jangan ganggu. Saya lagi nikmati gurihnya gurame goreng.
Sumpah, dalam gelap rasanya lebih nikmat. Entah degan Anda!