REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian bertemu dengan jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Pertemuan berlangsung sekitar dua jam. Usai pertemuan, Tito mengatakan, kedatangannya ke PBNU hanya sebatas silaturrahmi.
Hal tersebut guna mempererat hubungan antara Polri dengan PBNU yang terjalin lama. "Sebenarnya sudah sering kesini, mempererat hubungan yang paling utama sesungguhnya hubungan organisasi," ujar Tito, di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis (18/8).
Pasalnya, kata Tito, polri merupakan salah satu elemen perekat bangsa. Sedangkan ulama adalah founding father yang memiliki visi yang sama yaitu keutuhan NKRI. Hubungan yang terjalin lama, menurut mantan Kapolda Metro Jaya itu perlu dipertahankan dan ditingkatkan. Akan ada kerjasama yang akan dilakukan secara bersama kedepannya.
"Kita realisasi dalam bentuk kerjasama salah satunya tanggal 1 akan membuat MoU sekaligus seminar di Surabaya tentang masalah hukum," kata Tito. Dalam pertemuan tersebut, Kapolri diterima langsung oleh ketua umum PBNU, KH Said Aqil Siradj. Turut hadir sejumlah pengurus PBNU seperti ketua umum Fatayat.