REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet Dhuafa kembali menjalankan program Tebar Hewan Kurban (THK). Kali ini, THK menargetkan 25.000 hewan kurban untuk disebar ke 25 provinsi seluruh Indonesia.
GM Resource and Mobilization Dompet Dhuafa, Urip Budiarto, menuturkan empat tujuan program THK, seperti demi mendistribusikan hewan kurban dari kota ke desa. Kedua, THK bertujuan membantu memberdayakan peternak-peternak lokal, dengan pelatihan dan pengembangan kualitas.
Ketiga, lanjut Urip, THK bermaksud membantu masyarakat luar kota ikut menikmati daging saat Idul Adha, sekaligus menyebar kelebihan daging di kota-kota besar. Terakhir, THK tentu saja diharapkan mampu melakukan distribusi ekonomi, dengan mengalirkan dana dari kota ke desa.
"Kita ingin mengajak para pengkurban untuk berbagi dengan masyarakat pelosok, tentu agar kurban lebih merata di Indonesia," kata Urip kepada Republika, Rabu (10/8).
Sementara, apresiasi datang dari pengamat ekonomi yang merupakan Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati. Pasalnya, ia melihat selama ini tidak pernah ada evaluasi regulasi terhadap perdagangan hewan kurban, termasuk dari pemerintah sekalipun.
Enny meyakini, pola yang dikembangkan Dompet Dhuafa dan lembaga-lembaga sejenis di Indonesia, akan lebih efektif memberdayakan peternak-peternak lokal. Ia menekankan, pengelolaan, pendampingan, pelatihan, dan pengembangan memang memerlukan kesungguhan dan ketulusan.
"Kita apresiasi lembaga sosial seperi Dompet Dhuafa dan yang sejenisnya karena konkrit, dana fokus dan transparan," ujar Enny.