REPUBLIKA.CO.ID, Ibtihaj Muhammad, perempuan asal Amerika Serikat dengan segudang prestasi ini, bukan hanya dikenal sebagai atlet yang sukses mencetak deretan medali di cabang olahraga anggar. Di antaranya, Ibtihaj menyabet medali emas dalam Kejuaraan Anggar Dunia di Rusia 2014.

Namun dia juga berhasil mencetak sejarah dan mengabadikan namanya sebagai atlet Muslimah berhijab pertama yang mewakili negara asal Paman Sam ini, di kejuaraan anggar internasional. Tak terkecuali di Olimpiade Rio 2016.  

Dukungan pun mengalir dari berbagai kalangan. Presiden AS, Barack Obama dan istrinya, Michelle menyebut Ibtihaj sebagai simbol keberagaman agama dan multikultural di AS.   

Ibtihaj seperti dikutip dari New York Times, Selasa (8/8) mengaku, dia merasa aktivitas olahraganya tak terganggu dengan memakai hijab. Kendati demikian, perempuan berusia 33 tahun ini, kerap menghadapi situasi yang kurang mengenakkan menyusul meningkatnya fenomana Islamofobia di AS.

“Komentar miring sering aku terima hanya lantaran kulitku sawo matang dan berbusana Muslimah. (Komentar) itu menyakitkan.”

Ketika ditanya soal sikap rasis dan diskrimanatif terhadap Islam dan para pemeluknya dari calon presiden Partai Republik, Donald Trump, Ibtihaj justru tidak ambil pusing. “Siapa dia (Trump), aku tak pernah mengenal atau mendengarnya,” katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika