Selasa 09 Aug 2016 15:30 WIB

Propaganda Negatif Pembangunan Masjid Essalam Rotterdam

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agung Sasongko
Masjid Essalam Rotterdam
Foto: bujangmasjid.blogspot.com
Masjid Essalam Rotterdam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam perjalanannya, pembangunan masjid ini tidak sepenuhnya berjalan lancar. Walaupun secara resmi perizinan telah didapatkan dari Dewan Kota Rotterdam, berbagai penolakan terus disuarakan. Khususnya, oleh berbagai kelompok ekstrem kanan Belanda yang dipimpin politikus anti-Islam Geert Wilders.

Berbagai tuduhan dan propaganda negatif pun dilancarkan terhadap umat Islam dan proses pembangunan Masjid Essalam ini. Kalangan ekstrem kanan Belanda meminta bangunan masjid ini tidak menunjukkan identitas masjid, seperti kubah dan menara yang menjulang tinggi. Kelompok ini juga khawatir hadirnya bangunan masjid menjadi pusat kegiatan Islamisasi bagi masyarakat asli di Belanda.

Hal lain yang mereka khawatirkan adalah tingginya struktur menara masjid yang dikhawatirkan akan mengganggu ikon bangunan kota Rotterdam serta menimbulkan kebisingan dengan adanya suara azan. Hingga propaganda negatif lain, seperti kekhawatir ikon negara Kincir Angin berubah menjadi menara masjid karena masjid ini dinilai sebagai masjid terbesar di kawasan Eropa Barat.

Propaganda ini terbukti sukses membuat proyek pengerjaan masjid yang berawal dari sumbangan swadaya Muslim Belanda ini akhirnya terkendala pembiayaan. Hingga, akhirnya harus tertunda lebih dari enam tahun. Permasalahan pembangunan masjid tidak terhenti sampai di sini. Pada 2010 Dewan Kota Rotterdam memperingatkan Abdelrazak Boutaher selaku ketua eksekutif pelaksana pembangunan ketika itu. Bahwa, pencabutan izin akan dilakukan bila masjid tidak urung diselesaikan.

Abdelrazak mengungkapkan, rencana pembangunan masjid yang menghabiskan dana empat juta euro tersebut masih membutuhkan setidaknya 2,6 juta euro. Berkat kegigihan umat Belanda, sebuah lembaga donatur masjid di Uni Emirat Arab, Yayasan Al Maktoum siap menanggung kekurangan dana tersebut.

Penolakan kecil pun sempat muncul dari segelintir umat Islam karena hadirnya lembaga donor Timur Tengah di proyek ini. Walau, akhirnya proses pengerjaan pun dilanjutkan dan terselesaikan secara sempurna. Hingga, kini masjid ini akhirnya menjadi simbol kebanggaan umat Islam Belanda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement