Senin 08 Aug 2016 22:00 WIB

Keunikan Masjid Lukis Sarena Dzamija

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agung Sasongko
Bagian dalam ruangan Masjid Sarena Djamiza
Foto: Wikipedia
Bagian dalam ruangan Masjid Sarena Djamiza

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sarena Dzamija dinilai menjadi salah satu situs teknik seni lukis Islam era Ottoman yang bisa ditemui di daerah Balkan. Lukisan dinding di masjid ini melengkapi khazanah seni lukis dinding Islam dari era Ottoman. Beberapa ahli situs bangunan bersejarah Islam mengakui Masjid Lukis Šarena Džamija sangat unik karena tak hanya dipenuhi pola lukis era Ottoman Eropa, tapi juga terdapat penggambaran kondisi Makkah pada beberapa bagian di dindingnya.

Beberapa ahli meyakini gambaran ini menjadi satu-satunya contoh ilustrasi dari Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Eropa Tenggara. Bagi masyarakat Tetovo, Sarena Dzamija bukan hanya merupakan bangunan penting dari fungsi masjid, melainkan juga monumen dari identitas sejarah bahwa penduduk Tetovo sebagian besar terdiri dari Muslim Albania. Di daerah sekitar Tetovo dan Debar memang dekat dengan Kosovo dan Albania.

Karena sejak keruntuhan Ottoman hingga era komunis Yugoslavia, Muslim Makedonia mendapatkan tindakan represif dari rezim komunis. Sarena Dzamija bersama kompleks Arabati Baba Tekke menjadi situs Islam Ottoman yang selamat dari pembakaran dan penghancuran pada era-era tersebut.

Pada 2011 Sarena Dzamija mendapatkan bantuan dari pemerintah Amerika Serikat guna merekonstruksi semua fasad dan dekorasi yang sempat rusak. Menteri Kebudayaan Makedonia Milevska dan Duta Besar AS untuk Makedonia Paul Wohlers memberikan hibah senilai 94.700 euro untuk konservasi dan pemulihan fasad lukisan masjid di Tetovo. Dana tersebut diberikan melalui Dana AS untuk Pelestarian Budaya, sebuah program yang didanai oleh Departemen Luar Negeri AS.

Pada 2010, pemerintah Republik Makedonia menginvestasikan 120 ribu Denar Makedonia melalui Pusat Konservasi Nasional Makedonia untuk merekonstruksi kembali kesempurnaan seni lukis dinding Islam di Sarena Dzamija.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement