Selasa 26 Jul 2016 16:33 WIB

Taiwan Kembangkan Wisata Halal

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Damanhuri Zuhri
Taiwan
Foto: [ist]
Taiwan

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Pemerintah Taiwan akan berusaha mengembangkan wisata halal bagi wisatawan Muslim dari Asia Tenggara dan Timur Tengah. Ini dilakukan untuk mendongkrak jumlah wisatawan karena jumlah wisatawan asal Cina semakin menurun.

Dilansir dari The Straits Times, Senin (25/7), selain bebas visa, Taiwan berencana untuk menyediakan ruang shalat di hotel dan restoran halal. Ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ibadah umat Muslim.

Kementrian Pariwisata Taiwan berharap dapat mempromosikan pulau tersebut sebagai tujuan yang menarik bagi wisatawan Muslim. Mereka melakukan promosi pemasaran di Kuala Lumpur bekerja sama dengan agen tur Malayasia.

Mereka juga telah membuat iklan yang disebarluaskan di media lokal Singapura untuk mengenalkan Taipei kepada wisatawan Muslim.

"Kami ingin menyebarkan pesan, meskipun Taiwn didominasi masyarakat berbahasa Cina, tetapi umat Muslim dapat bersenang-senang dengan nyaman tanpa terganggu kegiatan ibadah mereka," ujar Kepala Divisi Pengembangan Pariwisata Taipei, Cherry Chueh Yu ling.

Tahun 2014 lalu, wisatawan Muslim mencapai 180 ribu orang. Mereka berharap 2018 mendatang wisatawan yang datang mencapai dua kali lipat dari 2014. Untuk mempermudah akses wisata Muslim ke Taiwan, mereka membuat kebijakan bebas visa bagi negara ASEAN dan India. Saat ini negara yang telah bebas visa adalah Singapura dan Malaysia.

Mereka berharap bebas visa juga dapat berlaku untuk warga Brunei Darussalam dan Thailand. Sementara itu untuk Indonesia, Taiwan berencana menerapkan kebijakan bebas visa September mendatang.

Walikota Taipei Ko Wen je berjanji akan menjadikan Taipei kota ramah Muslim. Salah satu cara adalah dengan menambah retsoran halal dari 36 restoran menjadi 70 restoran hingga 2019 mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement