REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Masjid Al-Baakhirah di Jalan Bapak Ampi Kota Cimahi menjadi salah satu mesjid unik di Kota Cimahi karena dibangun menyerupai kapal laut.
"Masjid ini dibangun berbentuk kapal laut, tidak lepas dari profesi ayah saya sewaktu hidup yang menjadi seorang nakhoda kapal laut. Setelah beliau wafat tahun 2002, kami sepakat merealisasikan ucapan beliau untuk membuat sebuah masjid," kata putra ketiga dari Budianto (Alm) Testa Radenta Budianto (41) di Cimahi, belum lama ini.
Ia menyatakan awalnya akan membangun masjid seperti pada umumnya, namun di tengah proses pembangunan keluarga berencana untuk membuat masjid berbentuk kapal laut.
"Tidak ada maksud ingin jadi banyak sorotan, karena beliau dulu seorang nahkoda, jadi keluarga membuatnya seperti sekarang, dan berkaca kepada sejarah Nabi Nuh yang menyelamatkan umatnya dari bencana banjir, dengan kapal yang dibuatnya," kata Testa.
Masjid yang semula direncanakan dibangun dalam 14 bulan, bisa terselesaikan dalam waktu delapan bulan dan diberi nama Al-Baakhirah yang berarti lautan serta diwakafkan kepada Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) masjid pada 24 Mei 2016.
"Rancangan desain dari pihak keluarga, kontraktor dan para pegawai untuk pembangunan masjid hanya menerjemahkan apa yang keluarga konsepkan,' kata putra bungsu dari Almarhum Budianto itu.
Testa mengatakan, tingkat kesulitan dalam pembangunan masjid ini terletak dibagian depan kapal dimana harus ada tingkat kemiringan di depannya, tapi pada akhirnya masjid yang menyerupai Kapal Kerinci ini berhasil dibuat.
"Itu karena dulu, Kapal Kerinci adalah kapal laut pertama untuk kerjasama Indonesia dengan Jerman, meskipun ayah saya menjadi nakhoda kapal lain salah satunya Kampuna, tapi tidak ada salahnya bila masjid ini menyerupai Kapal Kerinci," kata dia.