REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Mantan menteri Kelautan dan Perikanan Prof Rokhmin Dahuri mengungkapkan umat Islam masih jauh tertinggal mengusai ekonomi di Indonesia. Walaupun muslim Indonesia sebagai mayoritas namun secara penguasaan ekonomi mereka hanya menguasai 12 persen, dan kalah jauh dibanding umat agama lain.
Hal ini ia sampaikan saat menjadi Keynote Specch Forum Ekonomi dalam Rapat Pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Pondok Pesantren Kempek Cirebon, Ahad (24/7). "Faktanya bahwa umat Islam Indonesia itu jumlahnya 87 persen total penduduk Indonesia. Tapi hanya menguasai 12 persen total ekonomi Indonesia," ujar dia, Ahad (24/7).
Hal ini, menurutnya disebabkan mayoritas keluarga muslim menganggap urusan ekonomi dan bisnis itu bukan hal utama. Umumnya masih banyak keluarga muslim dengan tingkat pendidikan dan penguasaan IPTEK rendah.
Inilah, menurutnya yang membuat daya kreativitas, inovasi dan entrepreneurship juga rendah. Seringkali juga kebijakan pemerintah dan kekuatan modal global kurang atau tidak berpihak.
Seperti akses ke sumber dana di perbankan, teknologi, infrastruktur, dan informasi pembangunan serta bisnis usaha. Karena itu salah satu solusinya menurut dia, umat Islam mau tidak mau harus meningkatkan iman taqwa kepada Allah.
"Ini juga dibarengi dengan peningkatan tingkat pendidikan, IPTEK, kreativitas, inovasi, dan entrepreneurship," ujar Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) ini.