REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umat Islam semakin sering menyepelekan pentingnya makanan halal. Fakta itu mengusik keprihatinan dari Organisasi Massa Persaudaraan Muslimah atau Salimah.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Salimah, Dra. Hj. Siti Faizah, mengungkapkan keprihatinan atas kesadaran umat Islam tentang pentingnya makanan halal.
Pasalnya, ia menilai kesadaran itu terbilang masih sangat rendah, baik oleh konsumen maupun produsen. "Umat Islam belum sadar betul pentingnya makanan halal, padahal itu bagian dari ibadah seorang Muslim," kata Faizah kepada Republika, Kamis (21/7).
Ia menerangkan, umat Islam yang menjadi konsumen terbilang kurang peduli akan keharusan mengkonsumsi makanan halal. Sebaliknya, umat Islam yang menjadi produsen makanan, turut bersikap tidak peduli atas pentingnya kehalalal dari makanan yang dijual.
Bahkan, lanjut Faizah, itu dapat terlihat jelas dari makanan-makanan yang dijajakan hampir setiap hari. Dari bahan campuran yang bukan untuk makanan sampai bahan makanan yang memang dilarang Islam, seakan bukan lagi aspek penting seorang Muslim.
Untuk itu, ia mengimbau umat Islam senantiasa meningkatkan kepedulian akan kewajiban mengkonsumsi makanan halal. Menurut Faizah, itu bisa mulai diterapkan pada makanan kecil sehari-hari, yang biasanya disepelekan untuk dipikirkan.