Rabu 20 Jul 2016 17:16 WIB

Butuh 25 Tahun Bagi Warga Aceh untuk Pergi Haji

Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam Zaini Abdullah.
Foto: dokrep
Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam Zaini Abdullah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH — Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyatakan perlu waktu sampai 25 tahun untuk menunaikan ibadah haji di provinsi itu mengingat jumlah daftar tunggu terus bertambah setiap tahunnya.

"Artinya, jika disesuaikan dengan kuota yang berangkat tahun ini, maka masyarakat yang baru mendaftar akan berangkat 25 tahun kemudian," kata Zaini dalam pidato tertulis dibacakan Asisten III Setda Aceh, Syahrul di Banda Aceh, Rabu (20/7).

Pernyataan itu disampaikan orang nomor satu di provinsi ujung paling barat Indonesai itu sela-sela melantik Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Aceh Tahun 1437 Hijriah di Asrama haji Embarkasi, Banda Aceh.

Ia menyebutkan jumlah daftar tunggu jamaah calon haji embarkasi Banda Aceh hingga juli 2016 mencapai 78.115 orang. Sementara yang berangkat pada musim haji 2016 hanya 3.200 jamaah calon haji termasuk petugas dan mutasi masuk dari provinsi lainnya.

Pada musim haji 2016, Provinsi Aceh akan memberangkatkan sebanyak 3.200 jamaah calon haji ke Tanah Suci yang terdiri dari 3.111 JCH, 29 orang petugas haji daerah, 40 orang petugas kelompok terbang dan 20 orang mutasi masuk dari dari provinsi lain.

Ia mengatakan minat masyarakat di provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu untuk melaksanakan Islam ke lima tersebut terus meningkat tiap tahunnya seiring dengan terus bertambahnya daftar tunggu haji di daerah setempat. "Minat masyarakat Aceh untuk melaksanakan ibadah haji cukup tinggi dan daftar tunggu ini akan terus bertambah setiap tahunnya,” kata dia.

Menurut dia, pemerintah telah melakukan berbagai upaya melobi Pemerintah Arab Saudi terkait masalah kuota, namun penambahan tersebut belum tercapai karena masih dalam tahap perluasan Masjidil Haram. "Hal yang penting ingin saya sampaikan adalah kuota haji Aceh tahun ini masih dipotong 20 persen seperti tahun sebelumnya. Pemotongan tersebut bagian dari kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang sedang membangun berbagai infrastruktur di negara itu, sehingga kuota haji berbagai negara dikurangi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement