REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat akan mengerahkan 1.685 personelnya untuk pengamanan kegiatan Musabaqah Tilawatil Quran Nasional XXVI di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kepala Biro Operasi Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB) Kombes Pol Dewa Putu Maningka, di Mataram menyebutkan sebanyak 1.685 personel tersebut terdiri atas anggota Polda NTB 990 orang dan 695 orang gabungan dari anggota Kepolisian Resor (Polres) Mataram, Polres Lombok Barat, Polres Lombok Tengah dan Polres Lombok Timur.
MTQ XXVI di NTB, mulai 28 Juli hingga 7 Agustus 2016, akan diikuti oleh lebih dari 5.000 peserta dari 34 provinsi di Indonesia, dan rencananya dibuka oleh Presiden Joko Widodo, pada 30 Juli 2016.
"Dalam operasi pengamanan MTQ tingkat nasional itu kami juga dibantu anggota TNI, Satuan Polisi Pamong Praja Pemprov NTB, dan kabupaten/kota, pemuda Hamzanwadi, pemuda Ansor, Kwartir Daerah Pramuka, resimen mahasiswa, dan Pamswakarsa Dharma Wisesa, serta unsur kelompok masyarakat lainnya," katanya pada rapat pemantapan rencana pengamanan MTQ Nasional XXVI, di markas Polda NTB.
Selain membahas kesiapan dan jumlah personel, di dalam rapat tersebut juga dibahas pengamanan para tamu VVIP, kedatangan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, saat pembukaan dan penutupan MTQ Nasional di Islamic Center, Kota Mataram. Selain itu, pengamanan tamu VIP, seperti para duta besar negara sahabat, alim-ulama dari berbagai negara yang akan menghadiri Konferensi Rabithah Alam al Islamy, para menteri dan gubernur seluruh Indonesia, kafilah, penggembira hingga masyarakat yang ingin menikmati kemeriahan MTQ.
Maningka mengatakan, pengamanan dilakukan sejak kedatangan hingga kepulangan para tamu undangan dan kafilah dari seluruh provinsi di Indonesia. Upaya pengamanan dilakukan di seluruh tempat yang berkaitan dengan MTQ, seperti hotel, venue lomba, pengawalan di jalan raya hingga pengamanan di destinasi pariwisata maupun sentra-sentra kerajinan rakyat yang pasti akan dikunjungi kafilah dan penggembira.
"Lokasi kantong-kantong parkir dan rekayasa lalu lintas pengalihan jalur pada saat pawai taaruf, pembukaan dan hingga penutupan MTQ juga menjadi atensi kami di kepolisian," ujarnya.