Selasa 19 Jul 2016 09:39 WIB

Din Syamsuddin Sebut Ego Kelompok Berpotensi Pecah Umat

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Achmad Syalaby
(dari kiri) Ketua DP MUI Din Syamsuddin, dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar menghadiri Rapat Pleno ke-7 Dewan Pertimbangan MUI di Jakarta, Rabu (20/4). (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
(dari kiri) Ketua DP MUI Din Syamsuddin, dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar menghadiri Rapat Pleno ke-7 Dewan Pertimbangan MUI di Jakarta, Rabu (20/4). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prof KH Din Syamsuddin mengatakan terdapat dilema dalam kemajemukan Indonesia. Menurut Din, terdapat ego kelompok yang menjadi potensi terjadinya perpecahan antar umat beragama.

"Kita harus bertekad kemajemukan sebagai kekuatan," ujar Din, pada acara Halal Bi Halal Idul Fitri 1437 H oleh Indonesian Association For Religions & Cultures (IARC) dan Majlis Ulama Indonesia (MUI), di Grand Sahid Jaya Jakarta, Senin (18/7) malam.

Dia mengajak agar kebersamaan terus dijaga. Baik kebersamaan atas dasar agama, suku dan etnik. Dia menuturkan kebersamaan harus menjadi pengalaman batin. Mantan ketua umum MUI dan PP Muhammadiyah itu juga menginginkan tidak ada kelompok yang ingin menang sendiri.

"Jangan ada yang ingin menguasai kelompok lain," kata Din. Dengan menjaga kebersamaan, Din meyakini  komitmen nilai Pancasila akan tetap terjaga.

Di acara yang sama,  Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan juga mengajak tokoh agama menjaga kebersamaan. Luhut tidak menginginkan konflik seperti negara-negara Timur Tengah terjadi di Indonesia.

"Kita di Indonesia kebersamaan perlu dipelihara, jangan terperosok seperti Timur Tengah," kata Luhut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement