Jumat 14 Nov 2025 05:24 WIB

Desa di Bogor Ini Bikin Takjub Bule Austria-Australia, Kerukunan Bukan Teori di Indonesia

Warga Muslim, Kristen, Hindu, Buddha, dan Sikh bahu-membahu menyiapkan perjamuan

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Sambutan kesenian Palang Pintu di Desa Pabuaran, Bogor, Jawa Barat, Kamis (13/11/2025).
Foto: Kemenag.go.id
Sambutan kesenian Palang Pintu di Desa Pabuaran, Bogor, Jawa Barat, Kamis (13/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR — Sorak sorai anak-anak Desa Pabuaran menggema menyambut kedatangan para peserta Indonesian Interfaith Scholarship (IIS) 2025 yang baru tiba di gerbang desa. Dengan wajah ceria dan bendera kecil di tangan, mereka melambaikan tangan ke arah delegasi internasional yang datang dari Austria. 

Sambutan meriah itu menjadi isyarat sederhana bahwa kerukunan di Pabuaran bukan sekadar jargon, melainkan napas kehidupan yang nyata.

Baca Juga

Suasana semakin semarak saat warga menampilkan tradisi Palang Pintu khas Betawi. Pantun-pantun jenaka dan iringan rebana mengalun, disusul dua pendekar silat yang memperagakan jurus persahabatan dan menutupnya dengan jabat tangan penuh hormat.

Para tamu dari Austria, Australia, dan sejumlah negara lain tampak terpukau. Simbol persahabatan itu seolah menyampaikan pesan universal: harmoni bisa dijaga lewat budaya, bukan hanya kata-kata.

Tak berhenti di situ, pertunjukan barongsai dan liong ikut memeriahkan suasana. Dentuman tambur menggema di antara rumah-rumah warga. Di desa ini, budaya Tionghoa bukan sekadar tamu, melainkan bagian utuh dari kehidupan masyarakat. 

photo
Sambutan kesenian Palang Pintu di Desa Pabuaran, Bogor, Jawa Barat, Kamis (13/11/2025). - (Kemenag.go.id)

Warga Muslim, Kristen, Hindu, Buddha, dan Sikh bahu-membahu menyiapkan perjamuan, dari menata lokasi hingga memasak hidangan tradisional untuk para tamu.

“Di sini kami hidup saling membantu. Saat perayaan hari besar agama apapun, semuanya saling bantu. Tidak ada batasan agama kalau urusannya gotong royong,” ujar pemuka agama Khonghucu, Haryanto yang ikut menyambut peserta. 

Kunjungan ini merupakan bagian dari program IIS 2025 yang digagas Kementerian Agama RI. Program ini bertujuan memperkenalkan praktik toleransi dan kehidupan lintas iman di Indonesia kepada dunia. 

Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kemenag, Muhammad Adib Abdushomad yang turut mendampingi delegasi menyebut Pabuaran sebagai contoh ideal desa kerukunan. 

“Pabuaran adalah miniatur Indonesia yang hidup dengan menjunjung moderasi beragama. Warganya bukan hanya bertoleransi, tapi juga bekerja sama lintas iman untuk membangun lingkungan yang damai dan produktif,” ujar dia saat membuka acara, Kamis (13/11/2025).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement