Senin 18 Jul 2016 11:39 WIB

Kemenag Imbau Calon Jamaah Lengkapi Kebutuhan Haji

Jamaah haji yang tergabung kelompok terbang (kloter) 14 dan 15 tiba di Jombang, Jawa Timur, Senin (5/10).
Foto: Antara/Syaiful Arif
Jamaah haji yang tergabung kelompok terbang (kloter) 14 dan 15 tiba di Jombang, Jawa Timur, Senin (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG — Kementerian Agama Kota Padang, Sumatra Barat mengimbau kepada calon jamaah haji (calhaj) asal daerahnya untuk melengkapi semua kebutuhan selama di Tanah Suci jelang keberangkatan yang dijadwalkan 10 Agustus 2016.

"Meski akan dibarengi beberapa kegiatan manasik dan persyaratan lainnya, diharapkan calhaj secara bertahap memenuhi kelengkapan guna memudahkan dalam ibadah haji," kata Kepala Seksi Haji dan Umroh Kementerian Agama Kota Padang Eri Iswandi, di Padang, Senin (18/7).

Dia menyebutkan beberapa kelengkapan seperti pakaian, persiapan makanan, dan kesehatan harus menjadi prioritas calhaj. Menurut dia, baik Kemenag maupun Kantor Bimbingan Ibadah Haji tentunya telah merilis beragam hal yang wajib dibawa ke Tanah Suci.

Menjelang keberangkatan, calhaj juga diimbau menjaga kesehatan. Jika sakit segera diobati dan rutin melakukan cek kesehatan. "Bagi yang memang sakit, perlu disertai surat keterangan dokter dan menyiapkan obat sesuai kebutuhan,”kata dia.

Pemenuhan kebutuhan ini menurutnya amat penting untuk mengantisipasi sulitnya atau adaptasi baru saat di Tanah Suci. Meski secara kelengkapan tersedia di Tanah Suci namun mungkin saja ada jamaah yang sulit mengikuti sehingga persiapan pribadi menjadi penting."Hal lain yang perlu dilakukan yakni persiapan mental dan menjaga ibadah," ujarnya.

Rutinitas ibadah penting dilakukan untuk menjaga ketenangan, kenyamanan serta kekhusyukan selama mengikuti rangkaian ibadah haji. Persiapan mental ini dilakukan dengan rajin beribadah sunah dan banyak berdoa kepada Allah SWT."Terakhir yang harus dipersiapkan calhaj yakni sikap patuh dan tunduk pada aturan," imbuhnya.

Dalam hal ini calhaj harus mengikuti semua aturan yang ada tentang pelaksanaan ibadah haji. Baik itu aturan saat sebelum keberangkatan, saat di Tanah Suci dan melaksanakan ibadah haji. Untuk lebih sederhana, dia menyarankan calhaj berpedoman pada aturan Kemenag dan yang diajarkan KBIH selama manasik."Koordinasi terus bersama dengan kelompok dan pemerintah harus dilakukan agar tragedi seperti yang terjadi sebelumnya tidak terulang," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement