REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh menyatakan daftar tunggu haji di provinsi ujung barat Indonesia tersebut mencapai 80.551 orang.
"Hingga kini, jumlah daftar tunggu haji Aceh mencapai 80.551 orang," ungkap Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh HM Daud Pakeh di Banda Aceh, Selasa (12/7).
Menurut Daud Pakeh, jika dibandingkan dengan kuota haji Aceh sebanyak 3.111 orang setiap tahunnya, maka waktu tunggu haji yang mendaftar sekarang ini mencapai 21 tahun lamanya.
Menyangkut dengan keberangkatan haji tahun ini, HM Daud Pakeh mengatakan, calon jamaah haji Aceh mulai diberangkatkan pada 10 Agustus 2016. Calon jamaah haji Aceh diberangkatkan melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, Blangbintang, Aceh Besar.
"Ada sembilan kloter jamaah calon haji Aceh. Setiap kloter terdiri 388 calon haji dan lima petugas pendamping. Kloter pertama masuk asrama pada 9 Agustus dan diberangkatkan sehari kemudian," katanya.
Mengenai pemondokan calon jamaah haji di Tanah Suci, menurut Daud Pakeh, jamaah asal Aceh akan ditempatkan di Maktab 48, 71, 24, 36, 52, dan 08, di wilayah Azizah, Mahbas Jin, Jarwal, Misfalah, dan Syisyah
"Pemondokan terdekat berada di wilayah Jarwal dan Mahbas Jin. Sedangkan yang terjauh terletak di wilayah Aziziah dan Syisyah. Bagi calon haji yang pemondokannya lebih dari 1.500 meter, akan disediakan bus ke Masjidil Haram," kata HM Daud Pakeh.
HM Daud Paket menyebutkan, Kementerian Agama RI menyediakan aplikasi Haji Pintar 2 untuk memudahkan calon haji dan keluarga mengakses informasi haji. Aplikasi ini bisa diakses melalui telepon genggam.
Menurut HM Daud Pakeh, Haji Pintar 2 merupakan aplikasi yang terintegrasi dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat). Penggunaan aplikasi ini memerlukan data dan nomor porsi calon haji.
"Informasi yang dapat diakses dari aplikasi ini di antaranya jadwal penerbangan, layanan transportasi darat, rute jamaah, akomodasi di Mekkah dan Madinah, serta informasi penting lainnya," kata HM Daud Pakeh menambahkan.