REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Penerimaan Zakat, Infaq, dan Sodaqoh (ZIS) Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam mengatakan penerimaan zakat di Masjid Istiqlal pada 2016 menurun dibandingkan tahun lalu.
"Tahun lalu (penerimaan zakat) mencapai Rp800 juta namun sekarang hanya Rp600 juta dan susah untuk mencapai seperti tahun lalu," katanya di Masjid Istiqlal, Jakarta, belum lama ini.
Penurunan itu menurut dia disebabkan semakin banyak lembaga zakat di kalangan masyarakat dengan menggunakan sistem "jemput bola" dan menggunakan berbagai fasilitas canggih.
Dia mengatakan, Lembaga ZIS Masjid Istiqlal tidak melakukan promosi di tempat lain sehingga terjadi penurunan penerimaan zakat.
"Kalau lembaga zakat lain menggunakan sistem jemput di berbagai tempat seperti mal dan menggunakan sistem canggih sementara kami tidak," ujarnya.
Selain itu penyebab menurunnya penerimaan zakat di Masjid Istiqlal menurut dia, disebabkan selama ini hanya mengandalkan orang yang mampir ke masjid tersebut untuk membayar zakat.
Karena itu menurut Abu, jumlah penerimaan zakat di Masjid Istiqlal tergantung fluktuasi kunjungan jamaah ke masjid tersebut.
"Kami mengandalkan orang yang mampir (ke Masjid Istiqlal) lalu membayar zakat sehingga penerimaan zakat tergantung fluktuasi pengunjung Istiqlal," katanya.
Sebelumnya, Abu Hurairah Abdul Salam mengatakan Masjid Istiqlal membagikan zakat kepada 1.500 fakir miskin, dengan rincian masing-masing mendapatkan 4 kilogram beras.
"Kami bagikan kepada sekitar 1.500 fakir miskin, per orang mendapatkan 4 kilogram beras," katanya di Masjid Istiqlal, Jakarta,