Jumat 08 Jul 2016 00:03 WIB

Cara Keluarga Muslim Indonesia Jaga Akidah di Amerika

Keluarga Bram.
Foto: VOA
Keluarga Bram.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bram dan Shinta Djermani adalah sepasang suami istri asal Indonesia yang tinggal di Millcreek, negara bagian Washington. Keduanya telah tinggal di Amerika Serikat sejak tahun 2008, dimana Bram bekerja di perusahaan dirgantara milik Amerika Serikat, Boeing.

"Tahun 2008 Boeing approach saya untuk apakah saya mau join Boeing pada saat itu, dan saya bilang iya, karena salah satu impian saya bekerja di perusahaan pesawat terbang, jadi kayak gayung bersambut ceritany," cerita Bram kepada VoaIndonesia (7/5).

Sedangkan sang istri, Shinta Djermani, memilih untuk melakukan bisnis yang bisa diurusnya dari rumah.

"Saya sekarang dari rumah kerjanya, bisnis saya e-commerce, seperti private franchise, saya pilih itu karena flexibility aja, terutama dengan adanya keluarga," ujar Shinta.

Kedua pasangan ini telah menikah selama enam belas tahun dan telah dikarunia empat orang anak berusia balita hingga remaja. Dalam membangun keluarga di Amerika Serikat, keduanya mengaku menghadapi banyak tantangan, terlebih karena keduanya juga disibukkan dengan pekerjaan dan mengelola bisnis.

"Jadi kuncinya itu adalah balanced life, yang artinya ada waktu yang disediakan untuk anak-anak, tetapi akhirnya juga, suami harus membantu istri. Dan kita juga time management, jadi anak-anak malam mereka juga belajar, kita ajarkan, itu merupakan suatu kunci untuk mereka selalu dekat, dan yang paling menarik selama di sini adalah kedekatan antara si anak dengan orang tua," papar Bram.

Sebagai keluarga Muslim, Bram dan Shinta juga menekankan pentingnya menanamkan ajaran agama Islam kepada anak-anak mereka sejak dini.

"Kalau waktu sholat Jumat kan kita jemput, jadi teman-teman sekitarnya sih tahu, dia Muslim, jadi kalau lagi playdate, abis sekolah juga dia harus sholat Zuhur, jadi kadang-kadang dia di rumah temannya sholat Zuhur, walaupun temannya non Muslim, tapi dia ngerti," jelas Shinta.

Sedangkan di rumah, Bram yang juga merupakan 777X Project Leader IE & Kaizen Coach di Boeing menyebut bahwa dirinya mengharuskan anak-anaknya untuk sholat berjamaah dan mengikuti sekolah minggu, di mana anak-anaknya dapat belajar untuk mendalami agama secara Al-Qur'an. Keempat anak pasangan ini juga mendapat pelajaran agama Islam langsung dari ustad Joban, seorang imam di mesjid Ar-Rahmah, Washington asal Indonesia.

"Yang kita siapkan pada saat ini seperti yang ayah saya pernah siapkan, jadi istilahnya bagaimana kamu membawa diri kamu, karena itu yang paling penting.

Bagaimanapun juga mereka itu mempunyai base yaitu sebagai orang Indonesia, sebagai orang Muslim dan sebagai orang Asia. Dan itu yang membuat mereka unik," ujar Bram 

sumber : VOA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement