Ahad 03 Jul 2016 10:03 WIB

Pria Muslim di Masjid Florida Diserang

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Agung Sasongko
Islamofobia (ilustrasi)
Foto: Bosh Fawstin
Islamofobia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Seorang pria Muslim dipukuli di luar sebuah masjid di Florida, Sabtu (2/7) pagi. Masjid tersebut kerap didatangai pelaku penembakan kelab malam Orlando Omar Mateen.

Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengatakan, seorang pria kulit putih di sebuah truk berhenti di luar Pusat Islam Fort Pierce pada pukul 4.15 pagi waktu setempat. Orang tersebut mulai membuat penghinaan rasial mengatakan "Anda Muslim harus kembali ke nagara Anda," katanya.

Pria itu kemudian menyerang seorang jamaah yang tidak teridentifikasi, menyebabkan trauma kepala dan patah gigi. Insiden itu terjadi saat pemerintah daerah mengabaikan permintaan masjid untuk meningkatkan keamanan, meskipun banyak ancaman.

Seperti diberitakan The New Arab Sabtu (2/7), CAIR mengatakan masjid di seluruh negara bagian telah menerima beberapa ancaman dan intimidasi, termasuk kelompok sepeda motor yang berulang kali mengelilingi masjid Fort Piece. Kelompok tersebut berupaya mengintimidasi jamaah dan vandalisme terhadap masjid Orlando.

"Ini seharusnya tidak terjadi. Selama lebih dari dua pekan kami telah menekankan bahwa masyarakat dari Islamic Center Fort Pierce perlu keamanan dari Kantor Sheriff," ujar Wilfredo Amr Ruiz selaku Direktur Komunikasi CAIR Florida.

"Sayangnya, permintaan kami berulang kali diabaikan. Apakah seseorang harus dibunuh untuk Sheriff memberikan keselamatan dan keamanan untuk masjid ini? Muslim adalah bagian dari masyarakat seperti yang lainnya. Ini adalah tugasnya (Sheriff) dan tanggung jawab untuk memaastikan keselamatan semua warganya," lanjut Ruiz.

CAIR berencana mengajukan keluhan dengan Gubernur Florida Rick Scott dan Departemen Kehakiman. Ruiz menambahkan, Omar Mateen kadang memang menghadiri sholat Jumat tapi tidak bersosialisasi dengan jamaah lainnya.

Pada Rabu (29/6), dua orang Muslim terluka dalam penembakan dalam perjalanan mereka untuk menghadiri shi=olat malam di Minneapolis, Minnesota. Lima Muslim duduk di dalam mobil yang berhenti di sudut ketika dua orang kulit putih datang dan berteriak sebuatan anti-Muslim.

Menurut anggota CAIR Jaylani Hussein, tujuh tembakan diarahkan ke kendaraan korban. Korban berusia 19 dan 22 tahun terluka di kaki dan dibawa ke rumah sakit.

Polisi Minneapolis pada Kamis (30/6) mengumumkan akan menyelidiki insiden yang mungkin sebagai kejahatan rasial.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement