REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Bank Muamalat Indonesia menandatangani kerjasama dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Jumat (10/6). Nota kerjasama kedua pihak ditandatangani langsung Direktur Utama BMI, Endy Abdurrahman dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
Melalui kerjasama tersebut Muamalat akan menyalurkan pembiayaan di berbagai bidang hingga Rp 1 Trilyun. Salah satu pembiayaan yang akan didanai Muamalat adalah pembangunan Rumah Sakit Muhammadiyah di Semarang, dan pembangunan gedung perguruan tinggi Muhammadiyah di Jakarta.
Menurut Direktur Utama Bank Muamalat, Endy Abdurrahman, kerjasama ni dilakukan untuk memantapkan komitmen perusahaan dan perluasan manfaat Bank Muamalat. "Fokus utama kerjasama ini adalah dalam bdang pembiayaan, perbankan, pendidikan dan kesehatan," katanya.
Saat ini kata dia, Bank Muamalat dan PP Muhammadiyah sudah berjalan dalam funding dan financing yakni berupa virtual account. Kerjasama ini untuk pembayaran biaya Universtas Muhammadyahh UHAMKA Jakarta, Muhammadiyah Sukabumi, Akademi Keperawaratan Unversitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Untuk pembiayaan Universitas Muhammadyah UHAMKA mencapai Rp 85 Milyar. "Melalui kerjasama ini diharapkan akan ada sinergi yang berkelanjutan antar kedua pihak," jelas Endy Abdurrahman. Saat ini, Bank Muamalat memiliki empat juta nasabah dengan layanan 400 jaringan kantor dan 1900 mesin ATM di seluruh Indonesia.
Sementara itu Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, kerjasama tersebut dilakukan untuk kemaslahatan dan kemajuan umat. "Kami memberikan apresiasi tinggi bagi Bank Muamalat yang menjadi pelopor kebangkirtan umat Islam. Bank syariah lambat laun dan pasti menjadi pakar masa depan umat Islam untuk membangun peradaban yang maju," ujarnya.
Peradaban berkemajuan menurut Haedar salah satu pilarnya adalah ekonomi. Namun sebagian besar umar Islam di Indonesia bahkan di dunia masih berada di tingkat ekonomi menengah bawah.
Muhammadiyah sendiri memilki 176 perguruan tinggi, ratusan rumah sakit, dan beberapa lembaga ekonomi. "Kita punya modal membangun kekuatan ekonomi. Kerjasama ini menjadi langkah penting untuk membangun ekonomi umat," katanya menjelaskan.