Jumat 10 Jun 2016 16:41 WIB

Wall’s Dung Dung Ajak Masyarakat Makmurkan Masjid dan Mushala

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Andi Nur Aminah
Memakmurkan masjid (ilustrasi)
Foto: Republika/ Edi Yusuf
Memakmurkan masjid (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan selalu dimanfaatkan sebagai momen untuk menebar kebaikan. Tahun ini, Wall’s Dung Dung Charity mengajak keluarga Indonesia berbagi kebaikan dan kebahagiaan dengan sesama melalui tradisi ngabuburit. Selain itu juga berpartisipasi dalam program perawatan dan renovasi masjid atau mushala di Indonesia.

Brand Manager Wall’s In Home, Kaninia Radiatni, mengatakan kegiatan renovasi masjid sangat diperlukan di Indonesia mengingat peran masjid yang cukup sentral di tengah masyarakat mayoritas Muslim ini. “Masjid ini bukan hanya sekadar tempat ibadah dan pendidikan, lebih dari itu masjid dijadikan tempat bersosialisasi,” ujar Kaninia Radiatni kepada Republika.co.id, Kamis (9/6). 

Kaninia Radiatni menjelaskan, perawatan dan renovasi masjid ini juga turut melibatkan para penikmat wall’s Dung Dung. Setiap pembelian Wall’s Dung Dung kacang ijo, akan disumbangkan sebanyak Rp 200 untuk renovasi masjid dan mushala. Program ini akan berlangsung selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan. 

Untuk merealisasikan  program renovasi dan perawatan masjid ini, Wall’s Dung Dung bersinergi dengan Lembaga Zakat Al-Azhar yang akan menyalurkan seluruh dana  yang terkumpul. Sigit Iko Sugondo selaku Direktur Eksekutif Lembaga Al-Azhar mengungkapkan kondisi yang dihadapi berbagai masjid di Indonesia. Menurutnya, banyak masjid dan mushala di Indonesia yang masuk kategori tidak layak.

“Di berbagai daerah masih banyak ditemukan sarana beribadah yang kurang memadai dan nyaman. Tidak hanya fisik bangunan yang tidak layak, tetapi juga kondisi pendukung seperti toilet, tempat wudhu dan bahkan tenaga pengajar,” kata Sigit.

Padahal, dia mengatakan masjid dan mushala mempunyai pengaruh positif bagi pembinaan masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas hidup keluarga Indonesia. Untuk meningkatkan fungsinya, keberadaan fisik dan sarana prasarana di masjid atau mushala seharusnya memberikan nilai kenyamanan dan keamanan beribadah bagi jamaah atau masyarakatnya.

Sigit menjelaskan setidaknya ada 50 masjid dan mushala yang akan diprioritaskan untuk program perawatan dan renovasi. Masjid dan mushala yang diprioritaskan merupakan masjid dan mushala yang berada di daerah miskin, rusak akibat bencana, dan yang berada di wilayah minoritas Islam. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement