Kamis 09 Jun 2016 05:00 WIB

Memurnikan Makna Jihad di Bulan Suci

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Achmad Syalaby
Mari kita meluruskan makna jihad, ilustrasi

Rudi memaknai kenangan manisnya itu sebagai jihad kemanusiaan. Di tengah dua kubu yang berperang, Rudi menjelaskan, BSMI tidak bisa memilah. Dia menjelaskan, lembaga kemanusian tidak boleh membela siapa pun di tengah perang. Ketika melihat korban terluka, mereka wajib menolongnya.

Syekh Al Azhar Ahmad ath-Thayyib mengatakan, konsep jihad sering diselewengkan oleh kelompok-kelompok bersenjata, ekstrem, dan sektarian. Beberapa kelompok tersebut menganggap bahwa membunuh siapa saja yang mereka kehendaki adalah jihad. Syekh menyebut, hal itu merupakan salah satu kesalahan terbesar dalam memahami syariat Islam.

Menurut Syekh Al-Azhar, jihad dalam Islam disyariatkan untuk melindungi jiwa, agama, dan negara. Ia sendiri masih ingat betul pada masa kecilnya, ketika gurunya mengajarkan bahwa sebab yang membolehkan membunuh orang lain adalah tindakan menyerang, bukan karena persoalan “kafir.” Namun, pelaku teror tersebut memahami bahwa yang kafir wajib dibunuh.

Dalam sejarah Islam, Ramadhan pun sering kali lekat dengan makna jihad. Misalnya saja jihad melawan hawa nafsu, rasa ingin makan, dan bersenggama. Semangat jihad juga relevan untuk menaklukkan rasa dendam dan benci kepada orang lain, tanpa kecuali. Jihad ini pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam Fathu Makkah. Sebuah penaklukan kota yang dihuni para pembenci Islam dan Muhammad.

Penaklukan itu terjadi pada Ramadhan pada tahun ke-8 Hijriyah. Sekitar 10 ribu pasukan Muslimin bersenjata lengkap mengepung Makkah. Namun, apakah mereka membunuh kafir Quraisy yang sudah membantai keluarga nabi dan para sahabat? Sejarah membuktikan tidak. Rasulullah justru memberi pengampunan massal kepada warga Makkah.

Rasulullah pun mengucapkan pidato singkat yang dikenang hingga saat ini. “Siapa yang masuk masjid maka dia aman, siapa yang masuk rumah Abu Sufyan maka dia aman, siapa yang masuk rumahnya dan menutup pintunya maka dia aman."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement