REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Manajemen Telkomsel bersama Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat menyalurkan bantuan pembuatan sumur bor agar masyarakat tidak lagi kesulitan memperoleh air bersih, terutama pada saat musim kemarau.
Bantuan dua unit sumur bor untuk warga Desa Ketare dan Desa Semoyang, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, diserahkan oleh Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Barat (NTB) Brigadir Jenderal Polisi Umar Septono dan VP Bussines Support Telkomsel Area Jawa Bali Agus Budiyanta di Lombok Tengah, Selasa (10/5).
"Saya minta pemanfaatan sumur bor sebagai sumber air bersih ini diatur, untuk membangun silaturahim," kata Umar Septono di Lombok Tengah, Selasa (10/5).
Umar mengatakan, upaya membantu pembuatan sumur bor sebagai sumber air bersih juga sudah dilakukan di beberapa desa di Kabupaten Lombok Timur, meskipun ada yang gagal karena airnya asin.
Meskipun terkendala dari sisi anggaran, lanjut Umar, niat membantu masyarakat NTB keluar dari kesulitan air bersih pada saat musim kemarau terus diikhtiarkan dengan menggandeng mitra. Salah satunya PT Telkomsel yang merupakan perusahaan milik negara.
Anak perusahaan PT Telkom tersebut memiliki dana tanggung jawab sosial yang juga diarahkan untuk kegiatan social. Salah satunya pembuatan sumur bor sebagai sumber air bersih bagi warga yang tinggal di daerah kering dan jauh dari sumber mata air.
"Jadi Telkomsel bukan ngurusi telekomunikasi saja, tapi punya empati juga. Memang untuk saat ini baru dua sumur dibuat, tapi diusahakan desa-desa lain yang susah air pada saat kemarau, tapi bertahap," ujarnya.
Sedangkan Agus Budiyanta mengatakan, sebagai perusahaan milik negara punya kewajiban, tidak hanya dari penyediaan infrastruktur telekomunikasi, tapi juga tanggung jawab sosial kepada masyarakat.
Penyaluran dana tanggung jawab sosial tersebut sebagai bentuk terima kasih PT Telkomsel yang juga sudah dibesarkan oleh masyarakat Pulau Lombok. Tanggung jawab sosial itu diwujudkan dalam bentuk bantuan pembuatan sumur bor sebagai sumber air bersih bagi masyarakat Desa Ketare dan Desa Semoyang.
"Tidak menutup kemungkinan di desa lainnya yang masih dihadapkan pada persoalan krisis air bersih juga akan kami bantu. Kami punya anggaran, namun ada prosedurnya," kata Agus.