REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Luar Negeri RI akan bekerja sama dengan Pemerintah Aljazair tentang keagamaan. Kesepakatan tersebut dicapai pada pertemuan antara Duta Besar RI untuk Aljazair Safira Machrusah dengan Menteri Agama dan Wakaf Aljazair Mohamed Aissa di kantor Kementerian Agama Aljazair.
Selain pertukaran ulama antara dua negara tersebut, Aljazair dan RI akan melakukan kerja sama keagamaan lainnya yang dibahas dalam pertemuan itu. Kerja sama akan dilakukan terkait upaya peningkatan kapasitas da'i dan imam di Indonesia melalui pemberian beasiswa kepada mahasiswa Indonesia untuk belajar di Institut Imam yang dikelola Kementerian Agama dan Wakaf Aljazair.
(Baca: Ulama RI dan Aljazair akan Saling Bertukar Kunjungan).
Menteri Aissa mengaku pemerintah Aljazair siap untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikannya di lembaga pendidikan yang dikelola oleh kementerian Agama dan Wakaf.
"Aljazair siap memberikan beasiswa untuk calon da'i dan imam Indonesia yang belajar di sini. Saya akan menghubungi instansi-instansi terkait untuk rencana tersebut," ujar Aissa. Dalam kesempatan yang sama juga dibahas kerja sama dalam pengelolaan haji dan umroh yang direncanakan melibatkan pihak pemerintah dan biro travel haji dan umrah dari kedua negara.
Selain itu, disinggung pula kembali kerja sama pendidikan tinggi antarkedua negara serta kerja sama di bidang peningkatan pengelolaan wisata religi.
Dubes RI berharap agar Aljazair meningkatkan pengelolaan dan pemeliharaan berbagai situs sejarah Islam sehingga turis dari Indonesia bisa menjadikan Aljazair sebagai destinasi wisata religi baru di kawasan Timur Tengah.