REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sekjen Himpunan Pengusaha Umrah dan Haji Khusus (Himpuh) Muharom mengapresiasi adanya keleluasaan penggunaan visa umrah untuk wisata di Arab Saudi selain Makkah dan Madinah yang akan mulai berlaku tahun depan. Meski sejak tiga tahun terakhir Arab Saudi telah mulai untuk menyosialisasikan program ini.
"Wisata selain di Makkah dan Madinah sebenarnya telah dilakukan tiga tahun terakhir meskipun belum secara terbuka seperti destinasi medan magnet," ujar dia kepada Republika.co.id, Rabu (27/4).
Muharom optimistis jamaah umrah akan tertarik dengan program ini. Terutama untuk mengunjungi situs-situs sejarah dan warisan budaya serta lokasi bersejarah perjalanan nabi. Mereka dapat mengunjungi kota Thaif yang selama ini tertutup untuk wisata berjarak 65 kilometer dari Makkah.
Selain itu, jamaah umrah dapat berkunjung ke Madain Shaleh, peninggalan Nabi Shaleh tempat wisata di Madinah. Terlepas dari tujuan apapun Arab Saudi baik untuk menambah pendapatan atau mengenalkan situs budaya Arab Saudi, jamah umrah Indonesia memang sangat tertarik untuk wisata pascaumrah.
"Ini merupakan alternatif bagi jamaah umrah yang datang untuk kedua dan ketiga kalinya, sehingga setelah umrah mereka tidak hanya datang ke lokasi yang sama," jelas dia.
Muharom berharap setelah adanya rencana ini, Arab Saudi segera menyiapkan infrastruktur dan fasilitas bagi mereka yang akan berwisata. Selama Ramadhan hingga Muharram mendatang, Kedubes Arab Saudi melalui travel milik pengusaha Arab Saudi akan terus menyosialisasikan program ini.
Program ini juga akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Arab Saudi. Selama ini Arab Saudi hanya dikenal dengan wisata religi saja untuk Muslim. Nantinya non-Muslim pun dapat berwisata di kota-kota Saudi selain Makkah dan Madinah.
Arab Saudi dapat mencontoh Dubai yang memiliki program safari di gurun pasir. Muharom yang juga pemilik travel wahana nantinya akan membuat paket 12 hari untuk umrah plus wisata saudi yang rencananya akan dipromosikan pada 22 Oktober mendatang di Makassar. Paket ini juga bekerja sama dengan travel di Arab Saudi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika