Ahad 24 Apr 2016 18:41 WIB

Soal Temuan Dua Juta Muslim Murtad, Begini Kata Kemenag

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Achmad Syalaby
Maksiat dan murtad merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Foto: Deviantart.net/ca
Maksiat dan murtad merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenag Abdul Rahman Mas'ud mengatakan pihaknya akan mempelajari temuan Irjen Pol (Purn) Anton Tabah terkait dua juta umat Islam yang murtad tiap tahun. Rahman mengaku, Kemenag hingga saat ini belum memiliki data seperti itu. 

"Bisa kita agendakan penelitian terkait masalah itu, saya akan minta pusat kehidupan keagamaan untuk mengkaji dulu," ujar dia dalam pesan singkat kepada Republika.co.id, Ahad (24/4).

Sebelumnya Anggota Komisi HUkum dan HAM Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Anton Tabah mengatakan kristenisasi terpesat di dunia ada di Indonesia. Selain itu, Indonesia juga termasuk negara Muslim dengan angka pemurtadan terbesar. Berdasarkan catatan MUI, sebanyak dua juta orang murtad setiap tahunnya. 

"Perkembangan kristen tepesat di dunia ada di Indonesia. 140 persen selama lima tahun. dan pemurtadan besar-besaran muslim ada di negara muslim terbesar di duni, Indonesia. Dua juta pertahun murtad," ujar Anton saat menghadiri soft launching Badan Koordinasi Penanggulangan Penodaan Agama (Bakorpa) di Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (15/4).

Anton juga menjelaskan presentase penduduk muslim saat ini mengalami penurunan. Menurut data yang dilansir, muslim Indonesia berjumlah 73 persen dari seluruh penduduk yang ada. Tahun 1950 presentase umat muslim sebanyak 99 persen kemudian menurun hingga setelah reformasi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement