Selain digodok dibidang keterampilan, di RGI juga diberikan pengetahuan agama. Setiap harinya para santri dibiasakan untuk melakukan shalat malam, Subuh berjamaah, shalat Dhuha, membaca surah al-Waqiah bersama-sama sebelum belajar dan motivasi untuk selalu beramal kebaikan.
Nampaknya pelajaran yang diterima Syahrul selama di RGI terus dibawa sebagai pegangan hidupnya. Setelah lulus dari RGI Syahrul diterima bekerja di sebuah Rumah Produksi sebagai cameramen yang bekerja sama dengan sebuah stasiun televisi swasta nasional di daerah Jakarta Selatan.
Selama bekerja, kebiasaan shalat tahajud dan sedekah seperti yang ia lakukan di RGI terus ia jaga dan berusaha istiqamah. Akhirnya ia pun menjadi salah satu pegawai yang cukup diperhitungkan dan bersaing dengan pegawai yang justru sudah bekerja lebih lama di tempat ia bekerja.