REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT telah menurunkan firman-Nya melalui malaikat pembawa wahyu, yaitu Malaikat Jibril. Dalam membawa firman Allah tersebut, Malaikat Jibril lalu menyampaikan kepada Nabi Muhammad SAW.
Ayat pertama yang diturunkan Allah ke bumi adalah "Iqra'" yang berarti, "bacalah". Allah menyebutkan kata Iqra' secara berulang kali dalam Surah Al-Iqra' tersebut. "Satu kata saja dalam Alquran itu pasti mempunyai makna yang sangat besar," kata Rektor Perguruan Tinggi Ilmu Quran (PTIQ) Lebak Bulus, Nasaruddin Umar, Ahad (10/4) kemarin.
Ia menjelaskan bahwa makna Iqra' pertama dalam Surah tersebut adalah how to read, yaitu bagaimana cara kita membaca Alquran dengan baik dan benar, serta dapat mengkhatamkannya. "Meskipun tidak tahu artinya, tapi dapat pahala, insyaallah," kata Imam Masjid Istiqlal Jakarta tersebut.
Kemudian, lanjut dia, Iqra' yang kedua adalah how to learn, yang berarti tentang bagaimana mendalami Alquran dengan mengetahui artinya, tafsirnya, bahkan takwilnya. Selanjutnya, iqra' yang ketiga adalah how to understand, yaitu bagaimana kita menghayati kitab Allah tersebut.
"Jadi yang ketiga ini adalah secara emosional, spiritual. Mungkin bukan hanya dia yang mampu menafsirkan Alquran, tapi Alquran juga mampu menafsirkan dirinya, " ujar dia
Makna Iqra' yang keempat atau yang terakhir, yaitu bagaimana memukasyafahkan atau menyingkap tabir-tabir di dalam Alquran. "Jadi, Iqra' Alquran itu sudah disempurnakan oleh Iqra' yang keempat tersebut," jelas dia.
Ia menambahkan bahwa konsep menghatamkan Alquran itu bukan hanya mengkhatamkan 30 juz atau bukan hanya menghafalkan 30 jus saja, tapi bagaimana agar seluruh umat Islam bisa menghatamkan Alquran dengan Iqra' pertama sampai ke empat tersebut.
" Iqra' pertama sekedar membaca, iqra' kedua mendalaminya, iqra' ketiga menghayati dan mengamalkan, dan keempat adalah yang itu tadi," jelas dia.