Selasa 05 Apr 2016 21:00 WIB

Kilau Baghdad yang Meredup

Rep: c23/ Red: Agung Sasongko
Kota Baghdad, salah satu warisan kejayaan Islam.
Foto: Altaghier
Universitas Baghdad, Irak

Tembok raksasa itu pun dikelilingi oleh parit buatan yang memisahkan Kota Lingkar dengan daratan di seberangnya. Menurut ahli sejarah abad ke-11, al-Khatib al-Baghdadi, sekitar setengah juta batu bata disusun sedemikian rupa untuk mengokohkan tembok terluar Kota Lingkar.

"Terlepas dari hal itu, desain maupun konstruksi Kota Lingkar merupakan sumber informasi untuk sejarah pembangunan kota," ucap al-Baghdadi.

Kota Lingkar memiliki empat gerbang utama, yakni gerbang Kufah, Basra, Syam (Suriah), dan Khurasan. Gerbang Kufah dan Basra yang masing-masing membentang dari selatan ke barat dan dari selatan ke timur merupakan gerbang yang membuat situs Kota Lingkar menarik. Sebab, kedua gerbang tersebut menghadap ke arah kanal Sarat, yang merupakan jaringan saluran air.  Dari kedua gerbang itu, air dari Sungai Efrat mengalir ke Sungai Tigris.

Pada masa itu, sistem drainase Kota Lingkar terbilang sangat maju. Dengan pengaturan demikian, Kota Lingkar tidak hanya akan terhindar dari banjir, tetapi kebutuhan masyarakat terhadap air pun senantiasa terpenuhi.

Berbeda dengan gerbang Kufah dan Basra, gerbang Syam yang terhampar dari utara ke barat mengarah ke Anbar, Suriah. Sementara, gerbang Khurasan merupakan gerbang yang paling berdekatan dengan tepi Sungai Tigris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement