Jumat 25 Mar 2016 20:05 WIB

Penuturan Psikolog UGM yang Terpesona dengan Keluarga Siyono

Akun Facebook Dwi Estiningsih
Foto:

Ibunda Alm. Siyono mengatakan bahwa tadinya ia ikhlas, belakangan ia merasa merana. Anak bungsu yang setiap hari di hadapannya sudah tiada. Alm. Siyono tinggal bersebelahan dengan bapak ibu.

Dari kiri-kanan: rumah alm. Siyono, Masjid, rumah Ibunda, agak ke timur TK yang dibangun. Alm. Siyono baru saja membeli tanah seluas 200 meter untuk bangunan TK yang baru, mengingat siswanya terus bertambah, saat ini ada 65 siswa.

Alm. Siyono adalah anak bungsu dari 4 bersaudara, pertama pak wagiyono, kedua bu gi, ketiga bu tri. Hal yang dikhawatirkan kakak-kakak alm. Siyono bukan densus atau apa. Tapi kondisi fisik Ibunda yang menurun, beberapa hari yang lalu sempat diare. Sekarang bahkan kesulitan berjalan. Padahal sebelumnya masih kuat ke sawah.

Ayahanda alm. Siyono tampak lebih tegar, hari ini sudah mulai memupuk benih di sawah. Saat itu, beliau sedang menaikkan tumpukan jerami di depan rumahnya ke atas gerobak. "Mbak, siyono yang ngarit jerami dari sawah, ya jerami ini" kata Ayah alm. Siyono.

Saya rasakan sesak di dada, seakan tak percaya anaknya tiada. "Saat dibawa polisi, saya tidak punya perasaan apa-apa mbak, wong polisinya bilang cuma mau ditanya-tanya di kantor polisi," lanjut Ayah alm. Siyono

Kemudian hadir ibu mertua alm. Siyono, Ibu dari bu Fida (istri alm. Siyono), beliau sangat menyenangkan, 70 tahun, berjilbab panjang, suka baca Quran dan sangat religius. Menurut Ibu mertuanya, alm. Siyono adalah anaknya yang paling sholih dan sangat berbakti pada orangtua.

Alm Siyono selalu merawat Ayah mertuanya yang sakit, bahkan dia yang membersihkan tinja Ayah mertuanya. Ya Allah... Ayah mertua meninggal sepekan sebelum alm. Siyono.

Kemudian kedua anak alm. Siyono yang mulai mendekati saya setelah merasa familiar. (Alhamdulillah, dlm hati saya). Rosyidah, anak kedua, 9 tahun, kelas 4 MI (Madrasah Ibtidaiyah). Berparas manis, penampilannya lebih dewasa daripada usianya dengan gamis & jilbab panjang yang dikenakan.

Khas sekali tipe anak penghafal Alquran, Roshidah dengan wajah teduhnya. Rosyidah, anak kedua alm. Siyono ini telah terbiasa membantu pekerjaan di rumah dan membantu mengasuh 3 adiknya.

"Rosyidah, adikmu Isa mana?" tanya Bude Sri. "Sedang main Bude," jawab Rosyidah.

Kakak alm. Siyono, Ibu Sri, memang ingin mempertemukan saya dengan anak-anak. (Alhamdulillah, ya Allah)

Isa adalah anak ketiga, usia 7 thn, kelas 2 SD. "Suka main bu, tapi tidak apa-apa, untuk nylamur," kata Bude Sri.

Fatimah, anak pertama, usia 13 thn, 1 SMP, tinggal di pondok pesantren. "Sudah sekolah, biar ngga sedih, dia ketemu teman-temannya," kata Bu Sri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement