REPUBLIKA.CO.ID, Para wanita di Swedia melakukan gerakan mengenakan jilbab sebagai bentuk dukungan mereka terhadap Muslimah yang kerap menghadapi diskriminasi di negara tersebut.
Islamic News Daily sepekan lalu melaporkan, gerakan ini muncul setelah adanya insiden penyerangan terhadap seorang wanita berjilbab yang diketahui sedang mengandung.
Juru bicara kepolisian, Ulf Hofman, mengatakan Muslimah hamil tersebut diserang pada Jumat lalu oleh seorang pria tak dikenal di pinggiran Farsta. Pria itu membenturkan kepala si Muslimah ke sebuah mobil sambil meneriakinya dengan penghinaan berbau agama.
Serangan tersebut diyakini dilatarbelakangi karena kebencian terhadap agama. Dengan menggunakan tagar #hijabuppropet, para wanita mengunggah foto mereka mengenakan jilbab ke media sosial Twitter dan Instagram. Pembawa acara televisi Swedia Gina Dirawi dan politisi Veronica Palm adalah beberapa tokoh-tokoh yang menyatakan solidaritas dengan #hijabuppropet.