Rabu 23 Mar 2016 19:47 WIB

2 Kunci Bangkitkan Ekonomi Umat

Rep: c25/ Red: Agung Sasongko
Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsudin (tengah) berbincang dengan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Didin Hafidudin (kiri) dan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Nasaruddin Umar disela acara Rapat Pleno ke 5 dengan tema “Revitalisasi Pendidikan Islam,
Foto: Republika/Darmawan
Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsudin (tengah) berbincang dengan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Didin Hafidudin (kiri) dan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Nasaruddin Umar disela acara Rapat Pleno ke 5 dengan tema “Revitalisasi Pendidikan Islam,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perekonomian umat dinilai perlu untuk dibangkitkan. Pendidikan dan kebersamaan umat jadi kunci mewujudkan itu.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Pendidikan, Abdullah Jaidi, menyayangkan potensi yang besat tidak mampu mewujudkan perekonomian umat. Untuk itu, ia menekankan pentingnya meningkatkan pendidikan dan kebersamaan guna membangkitkan perekonomian umat.

"Pertama pendidikan berisi keterampilan dan kewirausahaan, kedua kebersamaan mewujudkan perekonomian umat," kata Jaidi, Rabu (23/3).

Ia menuturkan, kondisi perekonomian umat Islam di Indonesia saat ini, yang memang tengah menghadapi permasalahan eksternal dan internal. Berbagai masalah yang ada, lanjut Jaidi, ditambah minimnya fasilitas untuk menopang membuat ekonomi umat masih termarjinalkan.

Untuk itu, Jaidi merasa penanaman pendidikan tentang ekonomi dan kewirausahaan sangat penting, terutama dalam mengangkat pola pikir umat. Ia berharap pendidikan itu dapat dimasukkan ke dalam kurikulum, sehingga tertanam dalam benak setiap anak bangsa.

Jaidi menambahkan wujud kebersamaan umat yang masih minim perlu untuk digalakkan, agar terbentuk komunitas yang dapat mengangkat derajat perekonomian umat. Ia menilai kebersamaan itu bisa digerakkan ormas-ormas Islam, sehingga ada kesatuan tujuan menuju pembangkitan perekonomian umat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement